Istilah Digital Marketing Yang Harus Kamu Ketahui

Terjun ke dunia bisnis, tentunya sudah sering mendengar tentang promosi lewat media online atau digital marketing. Para pelaku usaha perlu memahami dunia digital marketing agar bisnis secara onlinenya dapat dikenal banyak orang dan mendapat banyak konsumen.

Banyak banget keuntungan jika kamu melakukan digital marketing, kamu bisa mempromosikan produk atau jasa yang kamu tawarkan dengan lebih efektif dan efisien. Terlebih lagi, sekarang ini semuanya sudah serba online ya.

Banyak istilah khusus di marketing online yang harus dipahami oleh para pemilik bisnis. Memahami istilah-istilah khusus ini penting agar pemilik bisnis betul-betul memahami apa yang dikelola. Bagaimana bisa kamu akan mengelola sesuatu jika tidak memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan hal tersebut kan? Yuk kita simak beberapa istilah dibawah ini

Baca Juga : Kenapa Sih Brand Itu Penting?

1. Landing Page

Landing page merupakan sebuah halaman dari website yang dibuat secara khusus untuk tujuan marketing atau kampanye iklan. Landing page inilah tempat yang nantinya akan disinggahi oleh para calon konsumen potensial ketika mereka mengklik iklan seperti AdWord, Ad Banner, dan jenis-jenis iklan lainnya. Itulah mengapa istilah dalam digital marketing ini disebut sebagai landing page atau halaman pendaratan.

2. Lead Generation

lead generation merupakan proses menarik orang-orang agar mengetahui perusahaan kita dan mengubah mereka menjadi calon konsumen potensial. Lead generation ini bertujuan untuk mendapatkan leads yang merupakan calon pelanggan potensial.

3. Call to Action (CTA)

Call to action atau CTA dapat diartikan sebagai cara yang harus kamu lakukan dengan memberikan informasi kontak, menjadi subscriber terhadap suatu situs atau channel, dan dengan melakukan pembelian produk atau jasa.

Agar orang yang mengunjungi situsmu dapat melakukan salah satu tindakan yang baru saja disebutkan, maka ia membutuhkan suatu petunjuk atau perintah. Nah, petunjuk atau perintah inilah yang disebut sebagai Call to Action atau disingkat sebagai CTA. CTA dapat berupa gambar atau teks yang dapat mendorong lead untuk melakukan sebuah tindakan.

4. CPC (Cost Per Click)

CPC ini adalah uang yang harus dibayarkan/terima. Contohnya kamu sebagai pengiklan mengajukan CPC dan dihitung dari banyaknya klik iklan. Misalnya, sebuah website berhasil menayangkan iklan dengan total kliknya 500 dan pengiklan menawarkan sebesar Rp10.000. Maka, penghasilan penayang iklan adalah 500 dikali Rp10.000 yaitu Rp5.000.000.

5. CTR (Click Through Rate)

CTR artinya persentase antara jumlah klik iklan yang dibagi dengan jumlah views. Contohnya, suatu website memperoleh tayangan sebanyak 5000 dan iklan yang diklik sebanyak 50. Maka, untuk mengetahui CTR dari 5000 penayangannya adalah 50 harus dibagi 5000 lalu dikali 100%, yaitu 1%.

6. Conversion rate

persentase pengunjung website yang melakukan action terhadap total pengunjung website. Hal ini dibutuhkan banget buat mengetahui performa promosi iklan yang kamu lakukan. Saat ini, rata-rata conversion rate di kebanyakan industri adalah 2,35% dengan 25% pelaku bisnis online bisa mendapatkan persentase sebesar 5,31%.

7. Contextual advertising

Contextual advertising adalah penempatan iklan yang sesuai dengan konteks di halaman website. Sebagai contoh, jika kamu adalah pengiklan yang mempromosikan rental mobil dan motor, website yang sesuai buat dipasangi iklanmu adalah yang berhubungan dengan travelling, pariwisata.

Jangan Lupa folow Sosial Media kami

instagram : @kasirpintar