Toko Sembako Modern: Strategi Menarik Pelanggan dengan Teknologi Canggih
Seputar Bisnis | 15 November 2024
Insight Bisnis / Seputar Bisnis / Bayar Operasional Bisnis Pakai Kartu Kredit vs Cash, Mana yang Lebih Untung?
15 Oktober 2024 | marketing
Menggunakan kartu kredit atau cash untuk membayar operasional bisnis menawarkan keuntungan yang berbeda-beda. Di Indonesia, transaksi dengan kartu kredit masih meningkat 6,60 persen secara tahunan (yoy) mencapai Rp 35,18 triliun, menurut data Bank Indonesia.
BI juga mencatat pertumbuhan kredit mengalami peningkatan sebesar 12,15 persen secara tahunan pada Mei 202, didorong oleh sektor ekonomi, terutama perdagangan, industri, dan jasa dunia usaha. Ini berarti bisnis memanfaatkan penggunaan kartu kredit.
Di sisi lain, pembayaran cash juga masih dipertahankan yang menawarkan keuntungan, salah satunya menghindari biaya bunga. Lalu, mana yang lebih menguntungkan? Simak penjelasan perbandingan keuntungan bayar operasional bisnis pakai kartu kredit vs cash di bawah ini.
Pembayaran dengan kartu kredit maupun cash menawarkan keuntungan masing-masing yang bisa menjadi bahan pertimbangan business owner. Berikut keuntungan transaksi dengan kedua metode ini:
Dengan kartu kredit, pembayaran bisa kapan saja, baik online atau offline, tanpa harus membawa uang tunai. Business owner bisa membeli barang atau jasa melalui e-commerce, platform digital, atau aplikasi tanpa harus mengeluarkan uang tunai secara langsung. Misalnya, membeli bahan baku dari supplier hanya dengan mengisi detail kartu kredit di situs mereka.
Sedangkan, pembayaran dengan cash atau tunai hanya bisa ketika transaksi secara langsung. Meskipun kini, terdapat transaksi bisnis dengan sistem COD (cash on delivery) pada platform online di mana pembeli membayar dengan uang tunai setelah menerima barang, tetapi tidak sepraktis kartu kredit yang bisa transaksi kapan saja dan di mana saja.
Membayar operasional bisnis dengan cash umumnya tidak dibebankan biaya tambahan layaknya kartu kredit, seperti biaya tahunan (annual fee), bulanan (monthly fee), bunga (interest fee), hingga keterlambatan jika gagal membayar sesuai jatuh tempo. Jumlah biaya tersebut tergantung dari kebijakan penyedia layanan baik bank maupun non bank.
Tergantung jenis kartu dan penyedia layanan, apakah kartunya berjenis Silver, Gold, atau Voyage. Ketiganya memiliki rincian biaya kartu kredit tahunan berbeda-beda, mulai dari Rp300 ribu hingga Rp30 juta. Dibandingkan cash, kartu kredit bisa memberikan akses dana cepat tanpa harus menunggu adanya uang tunai yang masuk.
Untuk biaya operasional darurat, kamu bisa menggunakan kartu kredit yang menawarkan akses cepat ke dana, meskipun cash flow bisnismu tidak stabil. Berbeda dengan cash, kartu kredit dapat memberi dana darurat lebih cepat, tetapi kamu harus perhatikan salah satunya, denda keterlambatan.
BI memperpanjang denda keterlambatan kartu kredit sebesar 1% atau maksimal Rp100 ribu. Jika tagihan kamu Rp45 juta dan terlambat dua minggu, 1% dari Rp45 juta adalah Rp450 ribu, tapi karena denda maksimalnya adalah Rp100 ribu. Jadi, denda keterlambatan yang harus dibayar tetap Rp100 ribu.
Transaksi dengan kartu kredit justru lebih aman dibandingkan cash. Ini karena kartu kredit khususnya yang dilengkapi chip EMV (Europay, MasterCard, dan Visa) menawarkan keamanan yang lebih tinggi. Chip EMV menghasilkan kode unik untuk setiap transaksi, sehingga lebih sulit bagi penipu untuk menyalin data kartu.
Sedangkan transaksi dengan cash, tidak memiliki jaminan keamanan. Uang tunai tidak meninggalkan jejak digital atau riwayat transaksi, yang membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan lebih rentan hilang atau dicuri.
Transaksi dengan kartu kredit, terdapat limit atau batas transaksinya. Limit ini bisa berbeda-beda tergantung pada jenis kartu kredit, profil kredit, dan kebijakan penerbit kartu.
Sedangkan, transaksi dengan cash tidak ada limit transaksi tertentu, hanya selama masih ada uang, kamu bisa bertransaksi atau membayar. Dengan kartu kredit, kamu bisa mengontrol batas pengeluaran bisnis. Sementara, dengan cash akan kesulitan untuk mengontrolnya.
Membayar operasional bisnis dengan kartu kredit menawarkan diskon atau rewards tambahan. Misalnya, penawaran cashback 0,1% untuk setiap kelipatan transaksi Rp100.000.
Sedangkan, membayar secara tunai, kamu masih bisa mendapatkan diskon tergantung kebijakan supplier. Dengan adanya perbandingan keuntungan antara kartu kredit dan cash bisa menjadi bahan pertimbangan business owner dalam membayar operasional bisnisnya.
(Sumber: Paper.id)
Agar cash flow bisnismu semakin optimal dan anti macet, gunakan kartu kredit bisnis dari Paper.id, yaitu PAPERCARD. Ini merupakan kartu kredit yang menggabungkan penggunaan bisnis dan personal.
Perbedaan PAPERCARD dengan Kartu Kredit Personal dan Korporat (Sumber: Paper.id)
PAPERCARD menawarkan dua jenis kartu kredit, yaitu SPACECARD dan UNIVERSECARD. SPACECARD ideal untuk kebutuhan bisnis dasar, seperti pengelolaan arus kas dan pemantauan transaksi secara real-time, dengan cashback sebesar 0,1% di Paper.id untuk setiap kelipatan transaksi Rp 100.000 dan bebas biaya tahunan selamanya.
Sementara itu, UNIVERSECARD tidak hanya memiliki semua kelebihan dari SPACECARD, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat tambahan. Manfaat tersebut termasuk konversi transaksi menjadi GarudaMiles (12 GarudaMiles untuk setiap kelipatan transaksi Rp 100 ribu atau Rp 8.333 per mil) dan akses eksklusif gratis ke Airport Lounge.
Kamu tak perlu khawatir, kartu ini diterbitkan oleh BRI dan didukung oleh jaringan VISA. PAPERCARD bisa menjadi pilihan utama karena cocok untuk berbagai skala bisnis, mulai dari mikro, kecil, menengah, hingga besar.
Tunggu apalagi? Daftar sekarang di sini dan optimalkan pembayaran bisnismu dengan PAPERCARD!
*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Kasir Pintar
Artikel Terkait
Artikel Populer
Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar
Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat