Insight Bisnis / Sales & Marketing / Lebih Dekat dengan Lean Canvas: Strategi Membuat Usaha

Lebih Dekat dengan Lean Canvas: Strategi Membuat Usaha

2 Juli 2024 | marketing

Kasir Pintar

Dalam dunia bisnis yang dinamis dan cepat berubah, para entrepreneur dan startup sering kali membutuhkan alat yang efektif untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengkomunikasikan ide bisnis mereka. Salah satu alat yang sangat berguna untuk tujuan ini adalah Lean Canvas. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Lean Canvas, bagaimana cara membuatnya, dan bagaimana strategi ini dapat membantu Anda membangun usaha yang sukses.

Apa Itu Lean Canvas?

Lean Canvas adalah alat perencanaan bisnis yang diciptakan oleh Ash Maurya, terinspirasi dari Business Model Canvas yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder. Lean Canvas dirancang khusus untuk startup dan bisnis kecil yang ingin mengembangkan ide bisnis mereka dengan cepat dan efisien. Lean Canvas membantu Anda merangkum model bisnis dalam satu halaman yang mudah dipahami, sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi elemen-elemen kunci dari bisnis Anda.

Komponen-komponen Lean Canvas

Lean Canvas terdiri dari sembilan blok utama yang mewakili berbagai aspek penting dari model bisnis. Berikut adalah komponen-komponen tersebut beserta penjelasannya:

1. Masalah (Problem)

Identifikasi tiga masalah utama yang dihadapi oleh target pelanggan Anda. Masalah ini harus spesifik dan relevan dengan kebutuhan pelanggan. Mengetahui masalah yang ingin Anda selesaikan adalah langkah pertama dalam mengembangkan solusi yang efektif.\

2. Segmen Pelanggan (Customer Segments)

Tentukan siapa target pelanggan Anda. Anda perlu memahami siapa yang akan menggunakan produk atau layanan Anda dan mengapa mereka membutuhkannya. Segmentasi pelanggan membantu Anda fokus pada kelompok pelanggan yang paling potensial.

3. Proposisi Nilai (Unique Value Proposition)

Proposisi nilai adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang membuat produk atau layanan Anda unik dan berbeda dari pesaing. Ini adalah alasan utama mengapa pelanggan harus memilih Anda daripada kompetitor.

4. Solusi (Solution)

Setelah mengidentifikasi masalah dan segmen pelanggan, Anda perlu merumuskan solusi yang akan Anda tawarkan. Solusi ini harus sesuai dengan masalah yang telah Anda identifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

5. Channel (Channels)

Channel adalah cara Anda menjangkau pelanggan dan mengantarkan proposisi nilai Anda kepada mereka. Ini bisa berupa saluran distribusi fisik, pemasaran digital, media sosial, dan lainnya.

6. Struktur Biaya (Cost Structure)

Identifikasi semua biaya yang terkait dengan menjalankan bisnis Anda. Ini termasuk biaya produksi, pemasaran, distribusi, dan operasional lainnya. Memahami struktur biaya membantu Anda mengelola anggaran dengan lebih baik.

7. Sumber Pendapatan (Revenue Streams)

Tentukan bagaimana bisnis Anda akan menghasilkan pendapatan. Ini bisa berupa penjualan langsung, langganan, iklan, komisi, dan model pendapatan lainnya. Memahami sumber pendapatan membantu Anda merencanakan strategi monetisasi yang efektif.

8. Key Metrics (Key Metrics)

Identifikasi metrik kunci yang akan Anda gunakan untuk mengukur keberhasilan bisnis Anda. Metrik ini harus relevan dengan tujuan bisnis Anda dan membantu Anda melacak kinerja serta membuat keputusan yang lebih baik.

9. Unfair Advantage

Unfair advantage adalah sesuatu yang tidak mudah ditiru oleh pesaing Anda. Ini bisa berupa teknologi unik, hak paten, jaringan distribusi eksklusif, atau sumber daya manusia yang unggul.

Baca Juga : Social Commerce Menggabungkan Media Sosial dan E-Commerce untuk Keuntungan Maksimal

Baca Juga : Mengukur Persaingan Strategi Analisis Pasar untuk Menghadapi Kompetitor

Cara Membuat Lean Canvas

Langkah 1: Mengumpulkan Informasi

Sebelum membuat Lean Canvas, kumpulkan semua informasi yang relevan tentang bisnis Anda, termasuk riset pasar, analisis pesaing, dan feedback dari calon pelanggan.

Langkah 2: Mengisi Lean Canvas

Mulailah mengisi Lean Canvas dengan menuliskan elemen-elemen yang telah Anda identifikasi. Gunakan pendekatan iteratif, artinya Anda bisa terus memperbarui dan memperbaiki setiap komponen seiring dengan perkembangan bisnis Anda.

Langkah 3: Validasi Ide

Setelah Lean Canvas selesai, langkah berikutnya adalah memvalidasi ide bisnis Anda. Uji asumsi yang telah Anda buat dengan berbicara langsung dengan pelanggan potensial, melakukan survei, dan mengamati respon pasar.

Langkah 4: Refine dan Iterate

Berdasarkan feedback dan data yang Anda kumpulkan, perbaiki dan refine Lean Canvas Anda. Proses iterasi ini membantu Anda mengembangkan model bisnis yang lebih kuat dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Keuntungan Menggunakan Lean Canvas

1. Sederhana dan Mudah Dipahami

Lean Canvas dirancang untuk menjadi sederhana dan mudah dipahami. Ini membantu entrepreneur untuk dengan cepat merangkum ide bisnis mereka dan mengkomunikasikannya kepada pihak lain, seperti investor dan anggota tim.

2. Fokus pada Pelanggan

Dengan mengidentifikasi masalah dan segmen pelanggan sejak awal, Lean Canvas membantu Anda tetap fokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan. Ini penting untuk mengembangkan produk atau layanan yang benar-benar memenuhi kebutuhan pasar.

3. Fleksibilitas dan Adaptabilitas

Lean Canvas memungkinkan Anda untuk dengan cepat mengubah dan menyesuaikan model bisnis Anda berdasarkan feedback dan perubahan pasar. Fleksibilitas ini sangat penting untuk startup yang sering kali harus beradaptasi dengan kondisi yang berubah.

4. Meminimalkan Risiko

Dengan melakukan validasi ide secara iteratif, Lean Canvas membantu Anda mengidentifikasi dan mengurangi risiko sejak awal. Anda dapat menguji asumsi bisnis Anda sebelum menginvestasikan banyak waktu dan sumber daya.

Baca Juga : Personal Selling VS Direct Selling

Baca Juga : 6 Faktor yang Mempengaruhi Konsumen untuk Membeli

Studi Kasus: Menggunakan Lean Canvas dalam Bisnis Nyata

Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret, mari kita lihat bagaimana sebuah startup teknologi menggunakan Lean Canvas untuk merencanakan dan mengembangkan bisnis mereka.

Contoh Startup: Aplikasi Kebugaran

  1. Masalah

- Banyak orang kesulitan menjaga kebugaran karena kurangnya motivasi.

- Sulitnya menemukan program latihan yang sesuai dengan kebutuhan individu.

- Kurangnya waktu untuk pergi ke gym atau pusat kebugaran.

  1. Segmen Pelanggan

- Individu yang ingin tetap bugar namun memiliki jadwal yang padat.

- Orang yang mencari solusi kebugaran yang dipersonalisasi.

- Pengguna teknologi yang tertarik pada aplikasi kebugaran.

  1. Proposisi Nilai

- Aplikasi kebugaran yang memberikan program latihan yang dipersonalisasi.

- Fitur motivasi dan tracking kemajuan yang membantu pengguna tetap termotivasi.

- Akses mudah ke berbagai latihan tanpa perlu pergi ke gym.

  1. Solusi

- Aplikasi mobile dengan algoritma yang mempersonalisasi program latihan.

- Fitur pelacakan kemajuan dan pengingat motivasi.

- Video latihan yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

  1. Channel

- App Store dan Google Play Store untuk distribusi aplikasi.

- Kampanye pemasaran digital melalui media sosial.

- Kerjasama dengan influencer kebugaran.

  1. Struktur Biaya

- Biaya pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.

- Biaya pemasaran dan akuisisi pengguna.

- Biaya server dan infrastruktur teknologi.

  1. Sumber Pendapatan

- Langganan bulanan atau tahunan.

- Penjualan produk kebugaran terkait.

- Iklan dalam aplikasi.

  1. Key Metrics

- Jumlah pengguna aktif harian.

- Tingkat retensi pelanggan.

- Pendapatan per pengguna.

  1. Unfair Advantage

- Algoritma personalisasi yang canggih.

- Kemitraan eksklusif dengan pelatih kebugaran terkenal.

- Basis pengguna yang loyal dan komunitas aktif.

Lean Canvas adalah alat yang sangat efektif untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengkomunikasikan ide bisnis. Dengan fokus pada elemen-elemen kunci dari model bisnis, Lean Canvas membantu entrepreneur untuk tetap fokus, fleksibel, dan adaptif dalam menghadapi tantangan bisnis. Dengan mengikuti langkah-langkah dan strategi yang telah dijelaskan, Anda dapat menggunakan Lean Canvas untuk membangun usaha yang sukses dan berkelanjutan.

Kelola Bisnis Mu dengan Software Kasir 

Selain keuntungan, tahapan di atas, Anda juga harus memperhatikan pencatatan bisnis, agar pengelolaan keuangan bisnis dapat berjalan lebih baik. Salah satunya dengan menggunakan Aplikasi Kasir Pintar .

Sebagai software Kasir, Pencatatan secara digital dapat membantu Anda mengelola keuangan  bisnis lebih detail dan akurat, juga membantu Anda untuk memproses produksi dengan lebih baik, mulai dari pencatatan awal pengumpulan modal hingga laporan laba rugi serta keluar masuknya uang kita agar tidak tercampur dengan keuangan pribadi. 

Sebagai salah satu software kasir pintar terbaik di Indonesia, Aplikasi kasir pintar memiliki berbagai plugin yang dapat dipakai jika terdapat kebutuhan tambahan. Salah satunya Plugin Business Account yang bertujuan mendapatkan fitur kelola bisnis yang lebih lengkap dengan Aplikasi Kasir pitar Pro.

Artikel Terkait

Kasir Pintar lazyload
Kasir Pintar

Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar

Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat

Download Sekarang

Lihat Brosur