Kapan Waktu Terbaik untuk Restock Barang? Panduan untuk Pebisnis Pemula
Insight Bisnis | 9 Mei 2025
Insight Bisnis / Omset Adalah: Pengertian, Cara Menghitung, dan Bedanya dengan Laba
7 Mei 2025 | marketing
Bayangin kamu buka warung kopi di pinggir jalan. Tiap hari ramai pengunjung, uang masuk terus. Tapi anehnya, akhir bulan dompet tetap tipis. Lho, kenapa? Nah, di sinilah pentingnya paham soal omset dan bagaimana bedanya dengan laba. Dua istilah ini sering bikin bingung, padahal keduanya adalah pondasi utama dalam bisnis. Yuk, kita bedah bareng-bareng!
Secara sederhana, omset adalah total pendapatan dari hasil penjualan barang atau jasa sebelum dikurangi biaya apapun. Jadi, kalau kamu jualan 100 gelas kopi seharga Rp10.000, maka omset kamu adalah Rp1.000.000.
Dalam dunia keuangan, omset sering disebut juga dengan revenue atau sales. Ini adalah angka mentah dari seluruh aktivitas penjualan yang kamu lakukan dalam satu periode (bisa harian, mingguan, bulanan, atau tahunan).
Omset sering dianggap sama dengan pendapatan bruto, tapi perlu dicatat: pendapatan bruto kadang sudah mencakup diskon atau potongan tertentu, sementara omset murni dari transaksi tanpa dikurangin apapun.
Ini adalah komponen utama. Semakin banyak kamu jual, semakin besar omsetmu. Mau jualan online, buka warung, atau jasa desain—semua dihitung.
Meskipun secara teknis tidak langsung dikurangkan dari omset, diskon dan retur bisa memengaruhi persepsi performa penjualan. Makanya banyak bisnis mencatat omset kotor dan omset bersih.
Baca Juga : Keunggulan Sistem Kasir POS: Meningkatkan Efisiensi dan Kemudahan Operasional Bisnis Anda
Baca Juga : Aplikasi Kasir POS Solusi Modern untuk Mengelola Transaksi Bisnis Anda
Tergantung sistem pencatatanmu. Kadang pajak (seperti PPN 11%) dihitung di luar omset, kadang juga masuk dulu baru dikurangi. Yang penting: harus konsisten dalam pencatatan.
Omset = Harga Jual x Jumlah Produk Terjual
Contoh:
Rp50.000 x 200 produk = Rp10.000.000
Kamu punya toko baju. Dalam sebulan, kamu menjual:
Warung kopi A menjual 300 gelas kopi @Rp12.000 dalam sebulan:
Omset = 300 x Rp12.000 = Rp3.600.000
Tapi, belum tentu semua itu jadi laba. Nanti kita bahas kenapa.
Laba adalah sisa uang setelah semua biaya operasional dikurangi dari omset. Jadi, kalau omset kamu Rp10 juta tapi biaya bahan, listrik, gaji, dll sebesar Rp7 juta, maka laba kamu cuma Rp3 juta.
Banyak yang terjebak di sini. Omset besar, tapi pengeluaran juga segunung. Akhirnya? Cuma capek doang, nggak untung.
Salah besar! Omset itu seperti air masuk ke ember bocor. Banyak masuk tapi kalau nggak ngerti cara nutup lubangnya (alias biaya), ya tetap habis juga.
Banyak yang show off: “Omset gue Rp100 juta/bulan!” Tapi lupa bilang kalau biaya operasional Rp95 juta. Jadi jangan cuma lihat angka besar—lihat juga sisa nyatanya.
Misalnya gaji karyawan, sewa tempat, biaya iklan, atau pemborosan stok. Kalau nggak dikontrol, bisa habis semua laba bahkan sampai minus.
Jualan banyak tapi harga murah banget. Ini sering terjadi di perang harga. Akhirnya, walaupun omset tinggi, keuntungan nyaris nggak ada.
Misalnya dengan promosi, loyalty program, atau memperluas jam buka toko.
Jangan asal naikin, ya. Perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas atau branding yang lebih kuat.
Contoh: beli kopi, ditawari croissant. Ini teknik klasik yang ampuh banget buat nambah nilai transaksi.
Contoh: MokaPOS, Kasir Pintar, iReap, dll. Mereka bisa bantu kamu pantau omset harian secara real-time.
Kalau baru mulai, Excel/Google Sheet pun bisa. Tapi kalau volume besar, mending pindah ke software biar nggak kewalahan.
Jangan campur aduk catatan. Omset besar belum tentu sehat kalau labanya tipis. Data yang bersih bikin kamu bisa ambil keputusan tepat.
Investor atau pajak butuh laporan jelas. Omset saja nggak cukup, mereka juga lihat berapa persen keuntungan kamu.
Dengan integrasi antara Kasir Pintar dan Blazwa, kini Anda bisa menjalankan broadcast promo langsung ke pelanggan Anda dengan lebih cepat dan mudah! Setiap data transaksi dan pelanggan yang tercatat di Kasir Pintar dapat langsung digunakan untuk mengirimkan promo, penawaran spesial, hingga informasi terbaru melalui Blazwa. Tanpa perlu repot ekspor data manual, Anda bisa meningkatkan engagement, mendorong repeat order, dan membuat bisnis Anda lebih berkembang hanya dalam beberapa klik!
Salah satu metode yang mudah dan praktis dalam mencatat penjualan adalah dengan menggunakan Aplikasi kasir seperti Kasir Pintar
Kasir Pintar bisa mencatat setiap penjualan dari usahamu dan melakukan beberapa kegiatan seperti :
Kini hadir! Pintar HR sudah bisa diunduh di Playstore dan siap menjadi solusi terbaik untuk manajemen karyawan yang lebih efisien dan terorganisir. Dengan sistem HRIS berbasis cloud, Anda bisa memantau kehadiran, mencatat rekap absensi, hingga mengelola penggajian secara otomatis dari mana saja.
✅ Harga Terjangkau – Mulai dari Rp 260 per staff per hari
✅ Diskon 50% untuk pengguna Kasir Pintar Pro
✅ Fitur lengkap: Absensi online, rekap kehadiran, hingga laporan gaji
✅ Memudahkan siklus penggajian, tanpa drama akhir bulan
Dengan Pintar HR, Anda tak perlu lagi pusing urus data karyawan manual. Semuanya bisa dilakukan lewat satu aplikasi yang praktis dan efisien. Waktunya upgrade manajemen SDM Anda!
📲 Download sekarang: https://bit.ly/PintarHR
🌐 Info lengkap: pintarhr.com
📞 CS: 0895-4057-62478
Tag
##omset adalahArtikel Terkait
Artikel Populer
Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar
Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat