Hemat Waktu dan Tenaga! Aplikasi Edit Struk yang Bikin Proses Bisnis Jadi Mudah
Insight Bisnis | 13 Desember 2024
Insight Bisnis / Produk Asing yang Kini Sudah Tidak Ditemui di Pasaran!
9 Oktober 2023 | marketing
Bisnis lokal sering merasa kalah bersaing dengan produk asing bahkan sebelum mencoba berkompetisi di pasar.
Banyak pemilik usaha lokal yang ragu untuk bersaing dengan merek impor, padahal hal tersebut tidak selalu benar.
Meskipun banyak brand produk impor yang masuk ke Indonesia dan didukung oleh pemodal besar, keberhasilan mereka tidak dapat dijamin.
Beberapa merek asing yang mencoba bertahan di Indonesia akhirnya gagal dan gulung tikar.
Ada yang berhasil bertahan selama beberapa dekade sebelum akhirnya menghentikan penjualan produknya.
Namun, ada pula yang hanya bertahan selama satu atau dua tahun sebelum akhirnya terpaksa menutup bisnisnya.
Ternyata, produk impor tidak selalu memiliki tempat tetap di pasar Indonesia.
Jadi, produk-produk apa saja yang dimaksudkan? Kali ini, kita akan melihat tujuh produk dari luar negeri yang dulunya ada di Indonesia namun kini telah menghilang. Mari kita simak lebih lanjut!
Anda masih mengingat 7-Eleven? Jaringan ritel asal Amerika Serikat ini memasuki pasar Indonesia pada tahun 2009 dan langsung menjadi favorit anak muda ketika membuka gerai pertamanya di Jakarta.
Pada masa itu, popularitas minimarket ini begitu tinggi. Bahkan, pada tahun 2010, 7-Eleven mengembangkan bisnisnya dengan membuka 21 gerai baru.
Jumlah gerai terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya, mencapai 190 gerai pada tahun 2014.
Namun, sayangnya, bisnis 7-Eleven mulai mengalami penurunan pada tahun 2015. Satu per satu gerainya harus ditutup.
Diduga masalah yang dihadapi oleh 7-Eleven terutama terkait dengan tata kelola manajemen, bukan karena kondisi pasar ritel yang sulit.
Rencana bisnis yang kurang kokoh di awal dan ketidakmampuan mencapai proyeksi bisnis membuat 7-Eleven terpaksa mengakhiri operasionalnya di Indonesia pada tahun 2017.
Hanya dalam delapan tahun, minimarket asal Amerika ini harus mengakhiri kehadirannya di Indonesia.
Nikon, perusahaan kamera ternama asal Jepang yang telah berdiri sejak tahun 1917, dikenal dengan produk-produk berkualitasnya yang populer di seluruh dunia.
Di Indonesia, Nikon memulai operasionalnya pada tahun 2012 dan berhasil membangun reputasi yang kuat.
Namun, pada Oktober 2020, PT Nikon Indonesia resmi menghentikan operasionalnya karena berbagai alasan, termasuk dampak pandemi COVID-19 yang memaksa perusahaan untuk melakukan penghematan dan restrukturisasi.
Selain itu, pasar kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) yang menjadi fokus penjualan Nikon mengalami penurunan karena adanya persaingan dari kamera mirrorless.
Dalam menghadapi perubahan tren ini, Nikon memutuskan untuk menghentikan produksi kamera DSLR dan beralih ke kamera mirrorless sejak tahun 2022.
Meskipun PT Nikon Indonesia tidak lagi beroperasi, produk-produk Nikon masih dapat diakses oleh konsumen Indonesia.
Distribusi resmi produk Nikon tetap dilanjutkan oleh PT Alta Nikindo, memungkinkan pembeli untuk tetap mendapatkan produk-produk kamera Nikon dengan mudah.
Baca Juga: Potensi Produk Lokal dari 7 Komoditas Indonesia!
Pepsi, minuman berwarna biru yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari konsumen Indonesia selama 26 tahun, kini tidak lagi dapat ditemui di toko atau minimarket sejak bulan Oktober 2019.
Kehadiran Pepsi di Indonesia dimungkinkan melalui hak eksklusif yang diberikan oleh PepsiCO, Inc. kepada PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) untuk memproduksi, mendistribusikan, dan menjual minuman Pepsi.
Namun, pada tahun 2019, kontrak eksklusif ini tidak diperpanjang.
Dikabarkan, penghentian kontrak ini terjadi karena Pepsi Indonesia menghadapi persaingan sengit dengan Coca-Cola dan merasa sulit bersaing di pasar.
Chevrolet, salah satu merek otomotif terkemuka, mengalami nasib serupa dengan beberapa bisnis lainnya seperti ritel, kamera, dan minuman ringan.
Pada Maret 2020, General Motors (GM), produsen Chevrolet di Indonesia sejak tahun 1920, mengumumkan penghentian operasional merek ini di Indonesia.
GM memutuskan untuk meninggalkan pasar Indonesia karena menganggap segmen pasar otomotif di negara ini tidak memberikan keuntungan berkelanjutan.
Selain itu, kondisi bisnis semakin sulit karena fluktuasi harga komoditas dan tekanan dari nilai tukar mata uang asing.
Meskipun produksi dan penjualan Chevrolet dihentikan, GM tetap memberikan layanan garansi dan purna jual kepada pelanggan setia merek Chevrolet di Indonesia.
Ford, perusahaan mobil terkenal dunia, juga mengambil keputusan serupa dengan Chevrolet untuk meninggalkan pasar otomotif Indonesia.
Pada tahun 2016, Ford Motor Indonesia secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari semua kegiatan operasional di Indonesia.
Keputusan ini mencakup penutupan dealer Ford yang tersebar di berbagai daerah serta penghentian impor resmi mobil Ford ke Indonesia.
Meskipun demikian, layanan purna jual Ford masih tetap tersedia dan diurus oleh RMA Group Indonesia.
Uber, perusahaan aplikasi transportasi online asal Amerika, mencoba peruntungannya di pasar Indonesia sejak tahun 2014 seiring dengan pesatnya pertumbuhan Gojek dan Grab.
Namun, sayangnya, Uber tidak mampu bertahan dalam persaingan di Indonesia.
Pada bulan Maret 2018, Uber mengumumkan secara resmi penutupan operasional bisnisnya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di wilayah Asia Tenggara.
Baca Juga: Strategi Pengembangan Bisnis Cinderamata Khas Daerah!
Walmart, sebuah hypermarket terkenal di Amerika Serikat, telah mencoba ekspansi ke pasar Indonesia pada tahun 1996 dengan dukungan dari Lippo Group.
Meskipun Walmart berhasil di Amerika, keberhasilannya tidak bisa diulang di Indonesia.
Mereka hanya bisa bertahan selama satu tahun karena kalah bersaing dengan bisnis lokal milik Hari Darmawan, Mega M, yang sekarang dikenal dengan brand Matahari.
Ini membuktikan bahwa keberhasilan bisnis impor tidak selalu dapat dijamin di pasar lokal. Bisnis lokal pun memiliki potensi untuk bersaing dengan merek asing.
Pesannya jelas, sebagai pemilik usaha lokal, fokuslah pada perbaikan terus-menerus terhadap produk, layanan, dan sistem operasional.
Dengan mempertajam kualitas ini, bisnis lokal juga memiliki peluang besar untuk bersaing di pasar. Mari terus tingkatkan pengelolaan operasional bisnis Anda dengan Kasir Pintar!
Apa Itu Kasir Pintar?
Aplikasi Kasir Pintar adalah Mobile Point of Sales yang dirancang khusus untuk membantu para pebisnis UMKM dalam menjalankan segala transaksi penjualan dengan simple, akurat dan ekonomis.
Kenapa Harus Kasir Pintar?
- Aplikasi POS berbasis cloud yang khusus untuk UMKM
- Fitur aplikasi lengkap dan terintegritas satu sama lainnya
- Mendukung perkembangan usaha dengan penyajian data yang lengkap
- Tampilan aplikasi mudah dipelajari untuk orang yang pertama kali menggunakan
- Aplikasi selalu diupdate dan diperbaiki untuk layanan yang lebih baik
Aplikasi kasir terlengkap kelola semua kebutuhan bisnis sobat KasPin! Sudah dipercaya oleh 1.500.000+ UMKM di Indonesia.
Tag
#produk asingArtikel Terkait
Artikel Populer
Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar
Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat