Tips Sukses Jualan di Tik Tok Shop Tanpa Ribet Stok Barang
Sales & Marketing | 13 Desember 2024
Insight Bisnis / Sales & Marketing / Ketahui 5 Perubahan Customer Path di Era Digital Marketing 4.0!
3 Mei 2023 | marketing
Sebagai warga Indonesia, kita seharusnya merasa bangga atas keberadaan sosok yang berpengaruh di dunia marketing, yakni Hermawan Kartajaya.
Beliau bersama Philip Kottler dan Iwan Setiawan dari Kellog Business School berkolaborasi menulis buku penting di bidang pemasaran, yaitu Marketing 4.0: Moving From Traditional to Digital.
Dalam buku tersebut, Hermawan Kartajaya, Philip Kottler, dan Iwan Setiawan memaparkan tentang istilah Marketing 4.0 yang muncul setelah konsep-konsep sebelumnya, yaitu Marketing 1.0, Marketing 2.0, dan Marketing 3.0.
Mungkin sobat Kaspin akan merasa kebingungan dengan arti dari angka-angka tersebut dan perbedaan antara keempat konsep pemasaran tersebut.
Namun, jangan khawatir karena di artikel ini akan menjelaskan secara detail mengenai terminologi Marketing 1.0 hingga Marketing 4.0, serta pendekatan pada konsep Marketing 5.0. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
Pada awal munculnya konsep Marketing 1.0, fokus pemasaran hanya pada produk semata.
Pada era ini, para pemasar tidak memperhatikan perasaan pelanggan, melainkan hanya memasarkan produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Era ini sering disebut sebagai "era produktif".
Pada masa ini, pemasaran dilakukan secara tradisional, seperti melalui televisi dan radio. Karena media tersebut bersifat searah, perusahaan memiliki sedikit data untuk mengetahui umpan balik atau dampak dari iklan yang mereka buat.
Karena alasan tersebut, pada awal teori pemasaran ini, perusahaan hanya fokus pada memberikan produk dan layanan yang sangat berarti bagi konsumennya.
Baca Juga: Rekomendasi Buku Berwirausaha yang Wajib Kamu Baca Sebelum Memulai Bisnis
Berbeda dengan era sebelumnya, di era Marketing 2.0, perusahaan mulai mempertimbangkan minat dan kebutuhan konsumen dalam mengembangkan strategi pemasaran dan mencapai segmen pasar tertentu, seperti jenis kelamin, usia, dan gaya hidup.
Di era ini, pemasar tidak hanya berkomunikasi melalui media tradisional, namun sudah aktif mempromosikan produk di media sosial di mana masyarakat dan konsumen dapat berpartisipasi secara langsung mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.
Hal ini memungkinkan pemasar untuk lebih memahami perilaku dan kebutuhan konsumen, serta memperoleh informasi tentang target pasar dan lain sebagainya.
Dengan begitu, mereka dapat merancang strategi pemasaran yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju.
Dalam buku Marketing 3.0: From Products to Customers to the Human Spirit yang diterbitkan pada tahun 2010, dijelaskan bahwa di era ini perusahaan mulai memperlakukan orang sebagai manusia seutuhnya dan bukan hanya sebagai konsumen belaka. Perusahaan mulai memahami pikiran, hati, dan jiwa konsumen.
Meskipun Marketing 3.0 memiliki fokus yang sama dengan Marketing 2.0 pada konsumen, namun di era ini perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan terdalam konsumen. Konsumen saat ini tidak hanya mencari produk yang fungsional, tetapi juga membutuhkan solusi untuk masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Perusahaan percaya bahwa konsumen adalah manusia seutuhnya yang kebutuhannya tidak boleh diabaikan. Mereka mencari perusahaan yang memiliki visi, misi, dan nilai yang sejalan dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, di era ini perusahaan memiliki tujuan untuk memberikan solusi dan mengatasi masalah yang ada di masyarakat.
Dalam buku Marketing 4.0: Moving From Traditional to Digital dijelaskan bahwa konsep Marketing 4.0 merupakan pendekatan pemasaran yang mengintegrasikan interaksi online dan offline antara perusahaan atau organisasi dengan pelanggan.
Konsep pemasaran ini dikembangkan dengan tujuan menggabungkan pemasaran digital dan tradisional agar dapat berdampingan dalam era Marketing 4.0 serta memenangkan dukungan dari para pelanggan.
Apabila pada era Marketing 4.0, perkembangan pemasaran masih sebatas teknologi digital dasar, maka pada era Marketing 5.0 sudah membahas teknologi yang lebih tinggi lagi.
Menurut Hermawan Kartajaya, Marketing 5.0 adalah penerapan teknologi yang meniru perilaku manusia untuk menciptakan, berkomunikasi, menyampaikan, dan meningkatkan nilai.
Salah satu tema penting dalam Marketing 5.0 adalah "Next Tech", yang terdiri dari sekelompok teknologi yang bertujuan untuk meniru kemampuan pemasar manusia seperti artificial intelligence, natural language processing (NLP), robotics, sensor tech, augmented reality, virtual reality, IoT, dan blockchain.
Era ini bukanlah tentang menggantikan manusia dengan kecerdasan komputer, melainkan menemukan cara agar komputer dan manusia dapat hidup berdampingan.
Perkembangan teknologi dan konsep pemasaran yang berubah telah mengubah jalur pelanggan.
Jika dulu konsep jalur pelanggan menggunakan teori 4A, yaitu Aware, Attitude, Act, dan Act Again, kini digunakan konsep 5A, yaitu Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate.
Berikut adalah contoh strategi pemasaran menggunakan 5A:
Pada tahap ini, pelanggan mengetahui brand kamu. Tujuan utama adalah memperkenalkan produk atau layanan kamu kepada pelanggan yang sudah disegmentasi dengan cara yang lebih menarik.
Setelah pelanggan mengetahui brand kamu, saatnya untuk merayu calon pelanggan agar tertarik dengan produk yang kamu tawarkan.
Tunjukkan manfaat dan keunggulan produk atau layanan yang kamu miliki secara langsung.
Kamu bisa membuat iklan elaboratif dan menarik di media sosial seperti postingan, iklan carousel, video, dan lain-lain.
Pada tahap ini, pelanggan sudah mulai tertarik terhadap produk kamu secara keseluruhan dan akan mencari informasi tentang produk atau merek kamu.
Pastikan kamu memiliki ulasan yang cukup baik di media sosial, e-commerce, Google, dan platform lainnya.
Jika kamu sudah berhasil menarik perhatian pelanggan pada tahap-tahap sebelumnya, maka pada tahap ini pelanggan siap untuk melakukan tindakan seperti membeli produk, mengunduh aplikasi, mendaftar, dan lain-lain.
Pastikan akses pembelian dan pembayaran mudah untuk dilakukan oleh pelanggan.
Tahap ini merupakan tantangan terbesar untuk mempertahankan pelanggan agar terus berbelanja atau berlangganan di tempat kamu.
Kamu bisa membuat event atau kampanye yang menawarkan hadiah, kupon, atau hadiah loyalitas kepada pelanggan sebagai bentuk penghargaan.
Hal ini bertujuan untuk mengubah pelanggan menjadi pendukung produk kamu yang dapat memberikan keuntungan, seperti uang atau voucher dari publisitas yang mereka buat.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan konsep pemasaran dan perkembangan teknologi berdampak pada perubahan dalam customer path.
Konsep Marketing 5.0 menawarkan pendekatan baru dalam pemasaran dengan memanfaatkan teknologi yang meniru kemampuan manusia untuk menciptakan, berkomunikasi, menyampaikan, dan meningkatkan nilai.
Dalam customer path, model 5A dapat digunakan sebagai strategi pemasaran yang efektif untuk menarik perhatian pelanggan hingga mempertahankan loyalitas mereka.
Dengan memahami perubahan ini, perusahaan atau organisasi dapat memanfaatkannya untuk memenangkan advokasi pelanggan dan tetap berada di jalur yang tepat dalam era pemasaran yang terus berkembang.
Baca Juga: Wow! 5 Tren Digital Marketing di Tahun 2023
Salah satu metode yang mudah dan praktis dalam mencatat penjualan adalah dengan menggunakan Aplikasi POS seperti Kasir Pintar
Kasir Pintar bisa mencatat setiap penjualan dari usahamu dan melakukan beberapa kegiatan seperti :
- Atur stok barang
- Mencatat berbagai macam metode transaksi penjualan
- Laporan usaha lengkap
- Manajemen Pelanggan (CRM)
- Manajemen Karyawan & Cabang Usaha dan masih banyak lagi
Kamu bisa Coba Gratis selama 30 Hari tanpa syarat, atau jika ingin mendapatkan fitur lengkap gunakanlah Kasir Pintar Pro.
Tag
#customer pathArtikel Terkait
Artikel Populer
Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar
Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat