Penggunaan SKU untuk Manajemen Barang yang Lebih Baik

2 Tahun Pandemi ini membuat banyak orang memutuskan untuk memilih terjun ke dunia bisnis untuk tetap bisa bertahan dalam perekonomiannya.

Banyak yang akhirnya pebisnis baru memilih Bidang usaha seperti F&B atau kuliner dan retail sehingga mengalami peningkatan.

Kali ini kami akan membahas salah satu hal yang sangat penting untuk diketahui oleh pebisnis terutama yang memiliki produk barang yaitu SKU.

Jika kita membahas SKU tentu arah tujuan adalah untuk fokus di area manajemen inventory atau manajemen stok barang.

Tak hanya bisnis dengan skala besar yang membutuhkan manajemen inventory, namun bisnis kecil seperti rumahan pun juga harus aware atau peduli dengan manajemen inventory.

Para pemilik usaha warung, toko, dan pengusaha lainnya masih memungkinkan untuk menerapkan sistem pengelolaan produk layaknya perusahaan besar, yaitu dengan menerapkan SKU atau Stock Keeping Unit.

Penggunaan SKU dalam Usaha

Pada dasarnya, pengertian SKU adalah metode penamaan pada tiap produk yang akan ditawarkan atau dijual. Biasanya, SKU akan berupa deretan angka yang akan dilabelkan pada suatu produk dan akan menjadi identitas pada produk tersebut. Penerapannya bisa dikatakan serupa dengan barcode yang berbentuk garis hitam. Tapi, keduanya merupakan entitas yang berbeda.

Deretan angka SKU sudah ditetapkan secara mandiri oleh para pengusaha atau pemilik toko, sedangkan barcode sendiri sudah ditetapkan langsung oleh produsen guna menghindari penggunaan angka yang serupa. Lain halnya dengan UPC atau barcode, SKU sifatnya tidaklah universal. Sehingga, setiap toko bisa memiliki SKU untuk setiap barangnya sendiri.

Biasanya, penggunaan SKU dibedakan pada tiap kategori produk. Misalnya saja, SKU antar barang yang dibedakan berdasarkan ukuran produk, tipe, dan barangnya. Nantinya, produk ini akan memudahkan para pemilik toko dan juga konsumen dalam mengidentifikasi tiap produk yang memang diinginkan.

Jadi jika ada pembeli yang mengingingkan produk tertentu, maka pemilik toko bisa dengan mudah menemukan barang yang diinginkan pembeli berdasarkan kriteria yang dimaksud.

Manfaat SKU dalam Pengelolaan Usaha

Selagi bisa memudahkan identifikasi suatu produk, memanfaatkan SKU juga akan memudahkan pengusaha dalam inventarisasi produk mana saja yang paling diminati konsumen dan produk mana saja yang peminatnya sedikit. Artinya, deretan angka SKU tersebut mampu memudahkan pengusaha dalam hal pendataan atas suatu penjualan harian hingga bulanan.

Berdasarkan pendataan tersebut, nantinya para pemilik usaha akan mampu melakukan perencanaan suplai produk. Contohnya, para pengusaha itu bisa segera melakukan stok ulang pada produk X yang ternyata paling banyak diminati konsumen. Selain itu, SKU juga akan memudahkan pengusaha dalam melakukan pendistribusian produknya.

Dalam hal penerapannya, umumnya SKU akan dibagi berdasarkan klasifikasi produk dan kategorinya. Banyak para pengusaha yang menggunakan nomor seri berikutnya dalam hal SKU guna mengelompkokkan produk secara bersamaan agar bisa dianalisa dan juga didata. Contohnya, 30-15xxx adalah produk untuk sepeda balap dan 30-25xxx adalah untuk sepeda lipat.

Selanjutnya, nomor yang tertera akan dijadikan sebagai indikator warna. Jadi, 30-1505x adalah untuk sepeda balap warna biru dan 30-1506x adalah untuk sepeda balap warna kuning.

Manfaat SKU dalam Bidang Usaha Retail

Berdasarkan penggunaannya, manfaat SKU dalam usaha retail adalah sebagai berikut:

Identifikasi Spesifikasi Barang 

Pada bidang usaha retail, suatu jenis barang tertentu mempunyai spesifikasi yang ternyata beragam. Mulai dari tipe, merek, warna, ukuran, dll. Penerapan SKU yang baik adalah SKU yang di dalamnya terdapat seluruh informasi terkait detail barang yang dimaksud, sehingga akan lebih mudah dalam mengidentifikasi produk tersebut karena SKU merupakan hal penting dalam membedakan barang yang satu dengan barng yang lainnya

Menjaga Ketersediaan Barang

Dalam bisnis retail, persedian barang dagangan adalah hal yang paling penting. Masing-masing dari produk tersebut akan diberikan suatu kode SKU sesuai dengan spesifikasinya, tujuannya agar bisa dipantau dengan baik dari mulai diterima oleh penyalur barang hingga di jual ke konsumen, bahkan jika nantinya timbul kerusakan atau cacat.

Mencatat barang secara otomatis ataupun manual dengan menggunakan “bin card” akan tetap mengacu pada SKU berdasarkan barang tersebut.

Melacak Lokasi Barang

Pada bidang usaha retail, kita akan sangat mudah menemui suatu toko yang mempunyai lebih dari satu gudang penyimpanannya. Menerapkan SKU yang jelas dan tepat tentunya akan lebih memudahkan para pengusaha dalam mengetahui informasi digudang mana produk tersebut disimpan.

Mengidentifikasi Keuntungan Suatu barang

Dengan menerapkan sistem SKU yang tepat, maka pengusaha akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi detail terkait penjualan serta keuntungan produknya, hingga seluruh detail dari spesifikasi barang tersebut berdasarkan merek, jenis, warna, ukuran dll.

Seluruh laporan ini akan membantu mereka dalam menentukan barang dengan spesifikasi mana yang memang harus diinvestasikan dan mana yang mungkin harus dikurangi ataupun dihentikan penjualannya.

Cara menerapkan SKU

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa penggunaan SKU bisa berupa deretan angka, huruf, ataupun kombinasi antar keduanya. Kebijakan tentrang penerapan ini tentunya dikembalikan lagi pada tiap produsen ataupun toko, karena pada dasarnya penggunaan SKU lebih fokus dalam memudahkan pengusaha.

Namun, usahakanlah agar penerapan SKU tidak menyulitkan para staf dan harus memudahkan pengusaha dan konsumen dalam memilih ataupun mencari produk.

Contoh Penerapan SKU 1

Sebagai studi kasus, mari kita coba buat SKU untuk produk sepeda ukuran dewasa merek Surly warna Kuning. Produk ini bisa diubah ke dalam SKU dengan : SRL-SPD-DWS-KNG-0025.

Penjelasannya, SRL adalah kode merek untuk Surly. Kode merek ini memang biasa di tempatkan di bagian depan untuk lebih mudah dalam membedakan produk. Sedangkan SPD adalah penjelasan produk untuk Sepeda, DWS, adalah untuk menjelaskan bahwa produk ini untuk orang dewasa. KNG merupakan kode warna untuk warna kuning, dan 0025 adalah nomor urut dari produk tersebut.

Perlu ditekankan sekali lagi bahwa pengusaha bisa bebas menerapakan kode SKU sesuai dengan kebutuhan dan seleranya. Karena, pada dasarnya SKU adalah suatu alat yang digunakan untuk memudahkan administrasi internal perusahaan saja.

Contoh Penerapan SKU 2

Dilansir langsung dari laman Fassresult, penamaan SKU pada produk baut yang memiliki jumlah 500 batang dengan beragam varian ukuran dan bahannya.

Di dalamnya, kita harus menuliskan SKU pada produk ini. kode ini bisa ditulis berupa: BT15BS1011. Artinya, BT adalah untuk baut, 15 adalah panjang baut yaitu 15 cm, BS adalah untuk bahan besi, dan 1011 adalah tanggal pembelian, yaitu 10 November.

Apakah ada cara otomatis membuat SKU?

Tantangan terbesar untuk para pebisnis terutama pebisnis retail adalah memasukkan SKU dalam jumlah banyak sekaligus untuk barang yang banyak dan bermacam-macam.

Jika Kamu menggunakan aplikasi seperti Kasir Pintar ada 2 cara yang bisa digunakan untuk memudahkan penginputan SKU dan kode barang dari usaha Kamu

https://help.kasirpintar.co.id/knowledge-base/cara-pakai-auto-input-sku/

1. Auto input Kode Barang

Jika barang yang atau produk yang akan di masukkan kode adalah jenis barang yang tidak memiliki merek atau hanya dimiliki oleh bisnis itu sendiri, maka menggunakan kode barang adalah solusinya. Caranya sangat mudah hanya dengan klik tombol di samping kode barang

2. Auto SKU

Auto SKU sangat berfungsi untuk menambahkan secara otomatis kode SKU atau Kode Barcode dari masing-masing produk langsung ke sistem. 

Produk yang bisa ditambahkan dengan Auto SKU adalah rata-rata yang sudah mempunyai merk dan kode barang barcode di kemasanya.  Auto SKU memudahkan untuk para pengguna Kasir Pintar upload barang dengan cepat tanpa perlu  repot mengatur gambar, nama dan kode barang.

untuk lebih jelas tentang cara penggunaanya bisa langsung klik link ini ya Sob.