Memahami Persamaan Dasar Akuntansi untuk Bisnis Kecil
Keuangan | 1 November 2024
Insight Bisnis / Keuangan / Bagaimana Cara Kerja Transaksi Digital? Berikut ini Cara, Contoh dan Manfaatnya!
28 Juni 2023 | marketing
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini, transaksi digital mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Ini berarti bahwa pelanggan dapat melakukan transaksi secara digital dalam banyak proses jual-beli.
Menurut GoCardless, transaksi digital merujuk pada transaksi yang tidak melibatkan uang tunai atau kertas, dari awal hingga akhir.
Sistem pembayaran digital memungkinkan bisnis untuk memproses pesanan pelanggan dengan lebih praktis.
Dengan bantuan teknologi, berbagai kemudahan dan kecepatan ditawarkan.
Salah satunya adalah tidak perlu lagi mengelola uang tunai. Pelanggan dapat membayar dengan jumlah yang tepat, sehingga tidak perlu menyediakan kembalian.
Hal ini pada akhirnya menciptakan peluang yang menguntungkan untuk pertumbuhan bisnis.
Terutama karena sebagian besar masyarakat cenderung lebih suka berbelanja secara online dan melakukan transaksi tanpa uang tunai.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pebisnis seperti kamu untuk memahami cara kerja transaksi digital dan contoh-contohnya.
Artikel berikut ini akan memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai manfaatnya. Yuk, simak!
Transaksi digital ini memiliki keunikan dibandingkan dengan transaksi tradisional yang masih menggunakan uang koin dan kertas, karena bersifat non-tunai.
Biasanya, pelanggan dapat langsung melakukan pembayaran melalui smartphone atau kartu saat berbelanja.
Dalam hal ini, pelanggan dapat menggunakan QR code pada ponsel pintar mereka atau menggesek kartu debit/kredit pada mesin EDC yang disediakan oleh kasir.
Alternatif lainnya adalah dengan memberikan nomor rekening untuk melakukan transfer sejumlah uang yang telah ditentukan sebagai pembayaran.
Metode pembayaran seperti ini lebih disukai oleh penjual dan pembeli karena dianggap praktis dan cepat.
Tidak mengherankan, transaksi elektronik ini menciptakan peluang pertumbuhan bisnis dan ekonomi yang menjanjikan.
Menurut laporan Bank Indonesia (BI) yang dikutip dari Katadata, nilai transaksi e-money atau uang elektronik meningkat 35,25% (year-on-year/yoy) menjadi Rp32 triliun pada Mei 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal yang sama terjadi pada transaksi perbankan digital yang mengalami pertumbuhan sebesar 20,82% (yoy) menjadi Rp3,76 kuadriliun pada periode yang sama.
Di masa depan, digitalisasi dalam transaksi ini diperkirakan akan semakin berkembang pesat.
Oleh karena itu, bisnis harus menyediakan fasilitas digital untuk transaksi guna menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pendapatan usaha.
Baca Juga: Apa Itu Pembayaran Digital dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Jika belum mengetahui, berikut adalah beberapa contoh digitalisasi dalam transaksi yang sedang berkembang pesat dan disukai oleh pelanggan karena kemudahannya:
Salah satu contoh transaksi digital populer adalah e-money atau uang elektronik yang dikeluarkan oleh beberapa institusi perbankan.
Menurut Investopedia, uang elektronik adalah bentuk uang yang disimpan dalam sistem komputer perbankan dan digunakan untuk memfasilitasi transaksi elektronik.
Uang elektronik biasanya dilengkapi dengan chip yang memungkinkan transaksi perbankan.
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis e-money yang dikeluarkan oleh berbagai bank, seperti JakCard oleh Bank DKI, Flazz oleh Bank BCA, e-Money oleh Bank Mandiri, TapCash oleh Bank BNI, Brizzi oleh Bank BRI, dan masih banyak lagi.
Jenis transaksi elektronik lain yang banyak digunakan saat ini adalah e-wallet atau dompet digital.
Ini adalah layanan elektronik yang menyimpan data dan instrumen pembayaran, memungkinkan pengguna untuk menyimpan uang dan melakukan pembayaran secara elektronik.
Fungsinya mirip dengan dompet fisik konvensional, tetapi dengan teknologi elektronik yang lebih canggih, sehingga pengguna dapat melakukan pembayaran tanpa uang tunai.
Beberapa e-wallet populer di Indonesia termasuk DANA, OVO, LinkAja, ShopeePay, Gopay, iSaku, Jenius, dan lain-lain.
Online banking juga merupakan jenis transaksi elektronik yang banyak digunakan oleh penjual dan pembeli dalam transaksi jual-beli.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), online banking terdiri dari dua jenis layanan, yaitu internet banking dan mobile banking.
Internet banking memungkinkan nasabah bank melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet kapan saja dan di mana saja.
Mobile banking, juga dikenal sebagai m-banking, adalah transaksi perbankan melalui aplikasi smartphone atau aplikasi bawaan operator seluler.
Dengan kedua layanan perbankan ini, transaksi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
QR code atau Quick Response Code adalah barcode dua dimensi yang dapat menyimpan berbagai informasi.
QR code dapat diakses melalui smartphone dengan memindainya.
Sebuah QR code biasanya terdiri dari serangkaian titik hitam dan putih yang membentuk kotak dan setiap elemen memiliki maknanya sendiri.
QR code banyak digunakan sebagai metode pembayaran digital dengan kolaborasi dengan dompet digital.
Pengguna hanya perlu memindai barcode melalui smartphone untuk menyelesaikan transaksi.
Contoh lain dari transaksi digital adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Menurut informasi dari Bank Indonesia, QRIS adalah penyatuan berbagai jenis QR code dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR code.
QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran dan Bank Indonesia untuk memudahkan, mempercepat, dan menjaga keamanan transaksi dengan QR code.
Di Indonesia, semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran wajib menerapkan QRIS untuk pembayaran di berbagai toko, pedagang, warung, tempat parkir, tiket wisata, dan donasi, meskipun penyedia QRIS pada merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang digunakan masyarakat.
Baca Juga: Yuk Cari Tahu! Apa itu QRIS?
Selanjutnya, apa saja keuntungan dari adanya transaksi digital ini? Berikut hal-hal yang perlu diketahui:
Transaksi digital memberikan kepraktisan dan efisiensi bagi penjual dan pembeli.
Pesanan dapat diproses dengan cepat melalui aplikasi pembayaran elektronik yang dapat diakses melalui smartphone.
Dengan demikian, usaha dapat meningkatkan produktivitas dengan melayani lebih banyak pelanggan.
Selain itu, sistem yang memudahkan juga dapat membantu meningkatkan keuntungan usaha.
Dalam transaksi konvensional dengan uang tunai, penjual mungkin akan kesulitan dalam pembukuan transaksi satu per satu.
Namun, transaksi digital dapat memudahkan pembukuan karena adanya sistem otomatis dan real-time.
Setiap transaksi dapat dicatat dengan cepat dan akurat karena bukti transaksi tersimpan secara kronologis dalam sistem digital.
Proses pembuatan laporan keuangan bisnis juga menjadi lebih mudah dan minim kesalahan.
Keuntungan lain dari transaksi digital adalah jaminan keamanannya. Informasi yang terkait dengan metode pembayaran dapat dilacak jika terdapat indikasi penipuan.
Keamanan ini tidak hanya melindungi penjual dari risiko kerugian, tetapi juga memberikan kepastian bagi pelanggan.
Dengan demikian, kedua belah pihak akan mendapatkan manfaat yang sama.
Demikianlah penjelasan tentang transaksi digital beserta contoh dan manfaatnya. Apakah bisnis Anda sudah mendukung jenis transaksi elektronik di atas?
Baca Juga: Kiat Aman dalam Bertransaksi Secara Digital
Salah satu metode yang mudah dan praktis dalam mencatat penjualan adalah dengan menggunakan Aplikasi POS seperti Kasir Pintar.
Kasir Pintar bisa mencatat setiap penjualan dari usahamu dan melakukan beberapa kegiatan seperti :
Kamu bisa pelajari fitur-fitur dari Kasir Pintar dengan mengklik link berikut ini, Pelajari Fitur.
Kamu juga bisa coba gratis selama 30 Hari dan mendapatkan fitur lengkap dari Kasir Pintar Pro.
Artikel Terkait
Artikel Populer
Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar
Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat