Komponen Utama Annual Report: Apa yang Harus Ada di Dalamnya?
Keuangan | 11 Desember 2024
Insight Bisnis / Keuangan / Contoh Neraca Saldo beserta Istilah yang Biasa Dipakai
22 Agustus 2022 | marketing
Ada banyak contoh neraca saldo perusahaan, baik itu berjenis dagang maupun jasa. Mengenai neraca saldo sendiri, dalam bisnis pembuatannya bisa secara manual maupun otomatis memakai software akuntansi.
Neraca ini diperlukan oleh pemilik bisnis karena merupakan salah satu sumber informasi keuangan perusahaan. Nantinya laporan ini bisa membantu dalam upaya penentuan strategi pengembangan bisnis.
Pembuatan laporan ini dilakukan sesudah posting jurnal umum buku besar. Mengenai pengertian, contoh beserta istilah yang kerap dipakai pada pembuatan neraca saldo atau istilah lainnya trial balance ini, bisa Kamu simak pada ulasan berikut.
Sebelum mengetahui contoh neraca saldo, apakah Kamu sudah mengetahui apa itu pengertiannya? Jadi, pengertian neraca saldo yaitu laporan akuntansi atau pembukuan yang mencantumkan nilai saldo pada setiap akun buku besar perusahaan maupun organisasi.
Nantinya pada laporan akan ada kolom kredit dan debit di mana jumlah keduanya harus sama. Penting dipahami bahwa trial balance bukan merupakan laporan keuangan. Laporan ini sifatnya internal dan berfungsi dalam pembukuan manual maupun sistem akuntansi.
Bila jumlah saldo tidak seimbang, artinya terdapat kesalahan antara neraca saldo dengan jurnal. Biasanya, penyebab terjadinya perbedaan nilai itu karena kesalahan dalam proses perhitungan saldo akun.
Bagi Kamu yang masih awam bisa mencermati contoh neraca saldo sebelum membuatnya. Neraca ini merupakan perwujudan dari persamaan akuntansi sisi kanan dan kiri harus setara atau seimbang, aset = ekuitas + kewajiban.
Membahas tentang fungsi neraca saldo ada empat. Diantaranya mencatat seluruh data akun, memantau seluruh akun, upaya menyiapkan pembuatan laporan keuangan akhir serta memperbaiki dengan segera bila terdapat kesalahan dalam proses penyusunan pembukuan.
Dari seluruh fungsi yang ada, paling dasar yaitu untuk memastikan dalam proses pembukuan tidak ada kekeliruan. Ketika terjadi keliru dalam penyusunan laporan ini, Kamu perlu meninjau ulang keseluruhan catatan akun.
Sebenarnya ada banyak contoh dari neraca saldo, mulai dari yang datanya sedikit hingga banyak. Mengenai banyak tidaknya data yang diinputkan menyesuaikan dengan kondisi. Supaya lebih memahami cara pembuatannya, cermati salah satu contoh kasus berikut:
Rachel memiliki bisnis jasa desain grafis. Ia menjalankan bisnisnya sendirian dan belum memiliki karyawan. Pada akhir bulan Oktober, ia melakukan pemeriksaan terhadap transaksi pada buku besarnya yang berisikan sumber data untuk pembuatan neraca saldo. Berikut ini beberapa transaksi yang dilakukan oleh Rachel pada bulan Oktober 2021:
Untuk contoh neraca saldo sendiri bisa Kamu lihat pada tabel lampiran. Pada tabel lampiran hanya ada tiga kolom, yaitu nama akun, debit dan kredit. Supaya lebih lengkap, Kamu bisa menambahkan nomor akun sebelum kolom nama akun.
Pada bagian nomor akun, isinya menyesuaikan dengan kode yang tertera dalam buku besar. Sedangkan nama akun isiannya tergantung dari aktivitas yang dilakukan.
Penulisannya harus dilakukan dengan urut, mulai dari aset, hutang, modal, pendapatan dan terakhir beban. Nilai saldo pada kolom debit dan kredit mengacu pada buku besar. Jadi, tidak boleh dibuat dengan angka asal atau sembarangan.
Baca Juga Artikel Lainya :
1. Manfaat Pencatatan Buku Kas untuk Bisnis
2. Yuk Simak Cara Mudah Pencatatan Keuangan Bagi UMKM!
3. Definisi, Jenis dan Manfaat Laporan Keuangan. Pebisnis Wajib Tahu!
4. Pengusaha Wajib Tahu Apa Itu Prive dan Tips Mengelolanya
5. Fungsi Pembuatan Jurnal Penyesuaian yang Penting Diketahui UMKM
Setelah mengetahui contoh neraca saldo, kini saatnya Kamu memahami beberapa istilah yang kerap dipakai dalam penyusunan laporan satu ini. Tujuannya supaya saat proses penyusunan tidak bingung dengan istilah yang mungkin sebelumnya asing.
Aktiva dalam bahasa lainnya disebut juga dengan aset. Aktiva adalah salah satu istilah yang digunakan untuk menggambarkan seluruh hal bernilai milik perusahaan. Terdapat dua jenis aktiva, yaitu tetap dan lancar.
Aktiva tetap merupakan jenis aset yang bisa dipakai untuk waktu berulang-ulang dan dalam kurun lama, contohnya ruang kantor, peralatan produksi dan gedung. Sedangkan aktiva lancar adalah jenis aset yang menghasilkan dana dalam kurun waktu satu tahun.
Ketika melihat contoh neraca saldo dalam bentuk kasus, terkadang ada istilah biaya penjualan. Artinya yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk aktivitas penjualan serta pemasaran. Contohnya adalah gaji karyawan, biaya iklan dan lain-lain.
Pendapatan atau penghasilan menggambarkan hasil dari kegiatan penjualan produk dalam periode waktu tertentu. Untuk penghasilan ini bisa berasal dari dividen, investasi atau royalti.
Depresiasi atau penyusutan menggambarkan nilai penurunan aset perusahaan. Misalnya laptop, gedung dan lainnya. Sebab, namanya aset pasti dari waktu ke waktu mengalami penurunan nilai. Pada contoh neraca saldo penyusutan ini biasanya tertera dalam rincian.
Terakhir, beban yang mengakibatkan terjadinya arus keluar. Contohnya yaitu tarif pemakaian listrik, pemberian garansi produk terhadap konsumen, asuransi karena adanya kebakaran gedung dan lain-lain.
Nah itu tadi penjelasan tentang neraca saldo serta beberapa contoh kasus dalam penggunaanya. Untuk pencatatan penjualan dan laporan keuangan lainya Kamu juga bisa menggunakan Kasir Pintar Pro sebagai media pembantu dalam membuat neraca saldo dari usaha Kamu.
Apa saja yang bisa Kamu dapatkan dari Kasir Pintar Pro?
Kamu bisa pelajari fitur-fitur dari Kasir Pintar dengan mengklik link berikut ini, Pelajari Fitur
Kamu juga bisa coba gratis selama 30 Hari dan mendapatkan fitur lengkap dari Kasir Pintar Pro.
Artikel Terkait
Artikel Populer
Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar
Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat