Insight Bisnis / Keuangan / Definisi Jurnal Penjualan dan Aspek Penting yang Terkait Didalamnya

Definisi Jurnal Penjualan dan Aspek Penting yang Terkait Didalamnya

4 Agustus 2022 | marketing

Kasir Pintar

Memahami definisi jurnal penjualan adalah salah satu aspek penting dalam bidang akuntansi. Bagi orang awam mungkin ini jarang disadari namun ternyata cukup sering dilakukan sehari-hari.

Pencatatan kronologis transaksi sudah masuk dalam salah satu implementasi jurnal untuk penjualan. Jadi secara tidak sadar kamu sudah mengimplementasikan metode ini dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu tidak ada salahnya kita mempelajari bersama mulai dari definisi sampai aspek terkait. Sehingga ketika melakukan pencatatan keuangan dapat menjadi lebih optimal dan tertata.

Ketika catatan seperti itu dibuat dengan tertata tentu saja dalam melakukan audit juga menjadi mudah. Audit sendiri dibutuhkan tidak hanya dalam ranah korporasi saja namun juga rumah tangga.

Tanpa melakukan audit maka kita tidak bisa melakukan koreksi pengeluaran yang telah dilakukan. Sehingga menyeimbangkan neraca keuangan menjadi sulit dan rancu dalam melakukan definisi jurnal penjualan.

Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan berbagai aspek terkait dengan akuntansi tersebut. Sehingga kamu sebagai orang awam dapat menggunakannya sebagai salah satu acuan penggunaan.

Baca Juga : Manfaat Pencatatan Buku Kas untuk Bisnis

Definisi Jurnal Penjualan Dalam Neraca Keuangan

Pertama kita bedah dulu definisi secara terlepas mulai dari jurnal sendiri menurut bahasa. Pada dasarnya jurnal adalah sebuah bentuk catatan tertulis yang memiliki fungsi tertentu tergantung pada penggunaannya.

Jadi ketika digunakan dalam bidang medis misalnya maka akan menjadi sebuah jurnal medis. Pada pembahasan ini kami akan lebih berfokus pada akuntansi sehingga bidang keuangan adalah tolak ukur utamanya.

Kemudian kita lihat secara utuh yaitu pencatatan keuangan dimana memiliki dua jenis yaitu penjualan dan pembelian. Dalam sebuah pencatatan pembelian tentu saja identik dengan pertambahan modal sebuah perusahaan.

Kemudian ketika kita masuk pada pencatatan penjualan artinya bisa masuk dalam kategori pengeluaran sampai utang. Hal tersebut ketika dicatat secara terstruktur akan membuat kita mudah membacanya definisi jurnal penjualan.

Pencatatan sales sendiri lebih identik pada transaksi berupa barang dan intensitasnya tinggi. Oleh karena itu misalnya pembelian alat, tanah, atau gedung tidak akan masuk dalam catatan tersebut.

Jadi paling sering masuk dalam penulisan tersebut misalnya penjualan produk terkait produksi. Ini adalah aspek penting yang perlu kita ingat sehingga isi dari penulisan tersebut tidak terlalu rancu.

Apabila kita memasukkan transaksi tidak biasa dalam catatannya tentu akan membuat beban audit. Hal ini perlu dihindari sehingga pengelompokan spending tersebut dapat berjalan secara optimal.

Fungsi umum adanya penulisan tersebut adalah agar analisis transaksi lebih mudah dilakukan. Jadi tidak hanya untuk mencatat kegiatan penjualan dari sebuah korporasi saja dalam satu bulan.

Baca Juga : Definisi, Jenis dan Manfaat Laporan Keuangan. Pebisnis Wajib Tahu!

Cara Menyusun Jurnal Penjualan Sebuah Perusahaan

Setelah mengenali definisi dan fungsi umum sekarang kita masuk pada cara penyusunannya. Sebenarnya tidak terlalu kompleks karena dengan menggunakan tips berikut kita dapat melakukannya secara mudah.

1. Bukti Transaksi

Kamu harus memastikan bahwa dalam setiap transaksi terdapat bukti otentik. Misalnya faktur dapat kita jadikan sebagai salah satu alat pembuktian bahwa transaksi tersebut memang benar terjadi.

Apabila transaksi belum dilakukan atau masih rencana saja maka tidak boleh masuk dalam penulisan. Sehingga nantinya ketika melakukan evaluasi akuntansi tidak akan terbaca jurnal penjualan secara rancu.

2.Analisis Transaksi

Apabila kita sudah memiliki bukti otentik selanjutnya adalah menganalisis transaksi tersebut. Tujuannya adalah agar memastikan kembali apakah transaksi tersebut memang benar terjadi.

Kemudian melihat relevansi dari adanya transaksi tadi terhadap kebutuhan perusahaan. Artinya ini masuk dalam salah satu perlakuan audit pada keuangan korporasi terkait.

3. Melihat Pengaruh Transaksi

Langkah berikutnya adalah kita harus melihat dan memasukkan akun yang terkait dengan transaksi. Caranya adalah dengan membuat akun debit menjadi kredit dan sebaliknya jurnal penjualan.

4. Mutasi Bulanan

Pindahkan catatan entry sales ke dalam buku besar sehingga mudah melakukan evaluasi. Langkah ini dilakukan setiap akhir bulan sehingga dapat dijadikan acuan bulan berikutnya.

5. Mutasi Tahunan

Pada akhir periode akuntansi sebuah perusahaan catatan tadi perlu dipindahkan lagi ke buku besar piutang usaha. Tujuannya untuk mempermudah analisis, evaluasi, dan audit keuangan secara keseluruhan.

Jika semua langkah tersebut sudah dilakukan secara garis besar kamu sudah mampu melakukannya. Memang tidak terlalu kompleks hanya saja cukup banyak langkah yang perlu dilakukan oleh akuntan.

Keuntungan Menggunakan Jurnal Penjualan Dalam Akuntansi

Ada beberapa keuntungan yang bisa kita peroleh dengan melakukan pencatatan keuangan tersebut. Berikut ini akan kami jelaskan apa saja keuntungannya sehingga dapat kamu jadikan sebagai acuan akuntansi.

1. Memudahkan Analisis 

Dalam sebuah pencatatan transaksi penjualan secara kredit semuanya akan dianalisis sebagai aspek debit kredit. Sehingga dengan adanya implementasi ini kita bisa lebih memahami aktivitas tersebut secara mendalam.

2. Kredibel 

Karena semua aktivitas keuangan selalu didukung dengan adanya invoice tentu saja kredibilitasnya kuat. Sehingga kita bisa menyatakan bahwa akun tersebut semuanya adalah nyata dengan apa yang terjadi.

3. Simpel 

Tahukah Anda bahwa pencatatan akuntansi seperti ini membuat kita mudah menganalisis. Alasannya adalah karena semua aktivitas tersebut hanya dibuat dengan satu baris saja agar mudah membacanya.

4. Cepat 

Tidak dibutuhkannya note atau penjelasan kompleks terkait dengan adanya aktivitas akun membuat pembukuan lebih cepat. Sehingga akuntan dapat menyelesaikan task dalam waktu relatif jurnal penjualan singkat.

5. Hanya Butuh Satu Jurnal Saja

Semua transaksi berbentuk kredit hanya membutuhkan satu jurnal saja. Sehingga ketika hendak dilakukan audit atau pengecekan kita hanya perlu membuka satu buku besar saja.

6. Fundamental 

Semua aspek tersebut dapat dijadikan sebagai fundamental finalisasi neraca saldo dari sebuah korporasi. Jadi ini merupakan modal pengetahuan penting untuk dipelajari oleh akuntan.

Dengan memahami beberapa aspek tersebut tentu sekarang kamu mengetahui betapa menguntungkannya membuat catatan. Ada banyak manfaat sekaligus menjadi fundamental banyak manajemen akuntansi.

Mempelajari disiplin ilmu ini memang dapat membuat kita menjadi lebih mudah dalam meneliti sebuah aktivitas keuangan. Apapun bentuknya selama pencatatannya jelas tentu audit menjadi lebih mudah.

Apabila kita tidak memasukkan aspek tersebut dalam fundamental pengetahuan tentu akan sulit implementasinya. Sehingga kamu yang sudah menggunakan dasarnya tidak ada salahnya untuk mempelajari lebih dalam.


Kekurangan Melakukan Jurnal Penjualan Dalam Akuntansi

Sekarang kita akan masuk pada kekurangan dari penerapan metode akuntansi ini dalam sebuah korporasi. Sehingga kamu juga dapat menimbang apakah definisi jurnal ini memang cocok implementasinya atau tidak.

1. Butuh Ketelitian Tinggi

Salah satu bukti pentingnya ketelitian tinggi dalam mengerjakan ini adalah keseimbangan neraca saldo. Apabila ada kesalahan input atau detail misalnya maka neraca tidak akan seimbang.

Pada saat neraca saldo tersebut kondisinya tidak seimbang maka akan menjadi percuma membuatnya. Lebih lagi ketika hal tersebut terjadi maka perlu dilakukan koreksi secara menyeluruh.

Oleh karena itu perlu ketelitian tinggi dan kerjasama solid di tim akuntan untuk menyelesaikannya. Karena ketika ada satu kesalahan kecil saja maka semuanya akan menjadi jurnal penjualan yang rancu.

2. Menambah Beban Kerja

Sebelumnya sudah sedikit kami singgung bahwa untuk mengerjakan akuntansi ini membutuhkan tim. Artinya beban kerja tersebut memang hampir tidak masuk akal untuk satu individu saja.

Apalagi ketika posisi korporasi memang besar dan melakukan cukup banyak aktivitas akuntansi. Dari kacamata akuntan sendiri ini tentu akan menguras cukup banyak sumber daya.

Sehingga di Indonesia sendiri keberadaan dari pencatatannya tidak harus selalu ada. Memang masih ada namun tidak semua korporasi menerapkannya dalam melakukan analisis akuntansi.

3. Menambah Biaya

Ketika beban kerja naik tentu saja beban biaya untuk tenaga kerja korporasi juga ikut naik. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan lagi apakah kamu memang membutuhkan pencatatan seperti ini atau tidak.

Setelah memahami berbagai aspek tadi tentu kita dapat lihat bahwa ini adalah kebutuhan sekunder. Tidak masalah memahami definisi jurnal penjualan namun implementasinya tidak harus dilakukan. 

Nah Kamu gak perlu susah-susah membuat Jurnal Penjualan, salah satu metode yang mudah dan praktis dalam mencatat penjualan adalah dengan menggunakan Aplikasi POS seperti Kasir Pintar.

Kasir Pintar bisa mencatat setiap penjualan dari usahamu dan melakukan beberapa kegiatan seperti

  • Atur stok barang
  • catat berbagai macam metode transaksi penjualan
  • laporan usaha lengkap
  • Manajemen Pelanggan (CRM)
  • Manajemen Karyawan & Cabang Usaha
  • dan masih banyak lainya

Kamu bisa pelajari fitur-fitur dari Kasir Pintar dengan mengklik link berikut ini, Pelajari Fitur

Kamu juga bisa coba gratis selama 30 Hari dan mendapatkan fitur lengkap dari Kasir Pintar Pro.

Artikel Terkait

Kasir Pintar lazyload
Kasir Pintar

Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar

Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat

Download Sekarang

Lihat Brosur