Makna ‘For Sale’ : Istilah Dasar yang Wajib Dipahami oleh Pebisnis
Sales & Marketing | 10 Desember 2024
Insight Bisnis / Sales & Marketing / Mengoptimalkan Bisnis dengan Memahami Segmentasi Pasar!
28 Juli 2023 | marketing
Ketika berusaha menjangkau konsumen melalui iklan atau kampanye tertentu, penting untuk menetapkan pesan yang sesuai dengan pasar yang dituju.
Jika pesan yang disampaikan tidak dioptimalkan untuk audiens tertentu, maka sumber daya dan biaya pemasaran akan terbuang percuma.
Oleh karena itu, segmentasi pasar memiliki peranan penting dalam menargetkan sekelompok orang yang kemungkinan besar akan menjadi konsumen yang puas dengan bisnismu.
Dengan segmentasi, kamu juga dapat mengarahkan konten yang kamu buat agar mencapai calon konsumen yang tertarik dengan topik tersebut.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang bagaimana market segmentation mendukung bisnis, mari kita lihat lebih dalam tentang pengertian segmentasi pasar terlebih dahulu.
Segmentasi pasar adalah istilah pemasaran yang merujuk pada pengelompokkan calon pembeli ke dalam segmen dengan kebutuhan yang sama atau respons serupa terhadap tindakan pemasaran.
Dengan kata lain, hal ini melibatkan pemecahan pasar menjadi kelompok-kelompok yang memiliki karakteristik serupa, berdasarkan satu atau lebih parameter.
Berkat pendekatan ini, kamu dapat menyajikan konten yang dipersonalisasi dan ditujukan kepada pasar yang tepat.
Tujuan dari segmentasi pasar adalah untuk lebih mengenal konsumen dan menentukan konsumen ideal bagi bisnismu.
Dengan demikian, kamu tidak hanya dapat mengidentifikasi pasar yang tepat untuk produkmu, tetapi juga dapat menargetkan strategi pemasaran secara lebih efektif.
Tak hanya itu, agensi periklanan juga memperoleh banyak manfaat dari segmentasi pasar. Mereka dapat menawarkan pilihan iklan yang lebih sesuai serta menyesuaikan kontennya untuk kelompok audiens yang berbeda.
Mari kita lihat contoh segmentasi pasar berikut. Misalkan kamu bekerja dalam tim pemasaran sebuah perusahaan makanan anjing.
Pertama, kamu dapat melakukan segmentasi berdasarkan kepemilikan anjing, yaitu calon konsumen yang memiliki anjing dan yang tidak.
Selanjutnya, kamu bisa membuat pengelompokkan yang lebih spesifik berdasarkan jenis anjing yang dimiliki oleh konsumen.
Kemudian, kamu dapat menyajikan iklan makanan anjing yang diformulasi khusus untuk jenis anjing tersebut.
Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa segmentasi pasar memungkinkan kamu menargetkan konten kepada orang yang tepat.
Dengan demikian, keterlibatan terhadap iklan atau konten dapat meningkat, menjadikan kampanye lebih efisien, dan meningkatkan potensi return on investment.
Baca Juga: Cara Analisa Pasar Bagi Pelaku UMKM!
Ada berbagai macam segmen pasar yang dapat dibuat, namun berikut ini beberapa metode yang umum digunakan dalam market segmentation.
Salah satu metode yang paling umum digunakan adalah segmentasi demografis. Metode ini memisahkan calon konsumen berdasarkan perbedaan-perbedaan dasar yang terlihat.
Segmentasi pasar berdasarkan demografi dapat melibatkan beberapa variabel seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota keluarga, pekerjaan, level pendidikan, rata-rata jumlah penghasilan, tingkat pendidikan, ras, kewarganegaraan, dan agama.
Menggabungkan calon konsumen berdasarkan karakteristik demografi dianggap sebagai bentuk segmentasi yang paling mendasar.
Selain itu, menggabungkan segmentasi demografis dengan jenis segmentasi lainnya dapat membantu menyempitkan pasar secara lebih efektif.
Segmentasi demografis banyak diminati oleh para pemasar dengan alasan bahwa metode ini berbasis pada informasi yang relatif mudah diakses dan biayanya cukup ekonomis.
Contoh segmentasi pasar berdasarkan demografi dapat dilihat pada produk-produk yang secara eksplisit ditujukan untuk demografi tertentu.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan produk perawatan tubuh membuat dua jenis deodoran. Satu deodoran secara khusus ditujukan bagi pria, sementara yang lainnya untuk wanita.
Contoh lainnya adalah dalam industri otomotif. Perusahaan otomotif seringkali melakukan segmentasi berdasarkan rata-rata penghasilan, dan mereka membuat model tertentu untuk dipasarkan pada setiap segmen tersebut.
Dengan demikian, sebuah perusahaan otomotif mungkin memiliki luxury brand serta economy brand. Meskipun berasal dari perusahaan yang sama, model dan rentang harga kendaraan dari masing-masing merek berbeda.
Selanjutnya, kamu dapat melakukan segmentasi berdasarkan perilaku konsumen terhadap produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Memisahkan konsumen berdasarkan perilaku yang terlihat memungkinkan kamu untuk menyampaikan pesan yang sesuai dengan perilaku tersebut.
Di bawah ini adalah beberapa perilaku konsumen yang perlu kamu perhatikan.
Penting untuk mempertimbangkan semua pengguna aplikasi online shopping sebagai calon konsumen potensial.
Berdasarkan perilaku mereka berbelanja online, besar kemungkinan mereka juga tertarik berbelanja dari situs bisnismu.
Sebaiknya, kamu melacak tindakan yang dilakukan pengguna internet di situsmu.
Dengan begitu, kamu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara berinteraksi dengan calon konsumen.
Misalnya, perhatikan seberapa lama pengguna bertahan melihat situs kamu.
Periksa perilaku seperti apakah mereka membaca artikel sampai akhir atau jenis konten yang mereka klik.
Dalam hal ini, kamu meneliti kebutuhan yang ingin dipenuhi konsumen dengan membeli produkmu.
Sebelum era media sosial, mungkin diperlukan sumber daya besar untuk riset tersebut.
Namun, sekarang kamu bahkan bisa membuat polling di Instagram. Sangat mudah, bukan?
Setelah menggunakan produk selama beberapa waktu, biasanya terbentuk loyalitas dalam diri konsumen terhadap brand tersebut.
Kamu bisa mengelompokkan konsumen berdasarkan tingkat loyalitas terhadap bisnismu.
Selanjutnya, sesuaikan pesan yang kamu buat sehingga dapat membuat pelanggan setia merasa diapresiasi dan semakin loyal.
Tidak hanya itu, pesan untuk calon pelanggan setia juga harus bisa mengubahnya menjadi penggemar nomor satu dari brand milik kamu.
Intinya, data perilaku sangat bermanfaat karena menunjukkan secara langsung bagaimana konsumen berinteraksi dengan bisnis atau produkmu.
Oleh karena itu, kamu dapat memasarkan produk dengan lebih efektif kepada calon pelanggan.
Data perilaku tersebut dapat kamu peroleh melalui cookies yang digunakan di website atau melalui Customer Relationship Management (CRM).
Metode segmentasi geografis berarti membagi pasar berdasarkan lokasi, sesuai dengan namanya.
Cara ini terbukti cukup efektif dalam strategi segmentasi.
Dengan mengetahui lokasi konsumen, kamu dapat memahami kebutuhan mereka dengan lebih baik.
Selanjutnya, kamu dapat mengirimkan iklan atau kampanye yang spesifik untuk memenuhi kebutuhan konsumen di wilayah tersebut.
Ada beberapa jenis segmentasi geografis, dan yang paling mendasar adalah mengidentifikasi konsumen berdasarkan negara, provinsi, kota, atau kabupaten tempat tinggal mereka.
Selain itu, kamu dapat mengidentifikasi konsumen berdasarkan karakteristik daerah tempat tinggalnya, seperti iklim, kepadatan populasi, serta apakah daerah tersebut termasuk perkotaan atau pedesaan.
Mengelompokkan konsumen berdasarkan daerah tempat tinggal menjadi penting jika kamu ingin menargetkan pasar di wilayah tertentu, misalnya saat mempromosikan bisnis lokal.
Namun, segmentasi ini juga tetap bermanfaat ketika kamu menargetkan pasar yang luas. Dengan segmentasi geografis, kamu dapat memperhatikan perbedaan bahasa, minat masyarakat, bahkan norma di daerah tersebut sehingga pesan pemasaran yang disampaikan lebih tepat sasaran.
Misalnya, kamu mungkin perlu mengubah bahasa yang digunakan dalam konten saat menjangkau konsumen di daerah yang berbeda.
Selain itu, minat masyarakat juga menjadi faktor penting.
Aktivitas berselancar mungkin populer di Bali, tetapi daerah lain mungkin lebih menyukai kegiatan mendaki.
Oleh karena itu, jika kamu memasarkan perlengkapan untuk kegiatan di luar ruangan, minat masyarakat tersebut harus menjadi pertimbangan dalam pembuatan konten iklan atau kampanye.
Contoh lainnya adalah kebutuhan yang berbeda berdasarkan daerah geografis.
Jika kamu memiliki bisnis fesyen, produk-produk baju hangat tentu lebih cocok dipasarkan di daerah yang memiliki iklim dingin.
Metode segmentasi psychographic hampir serupa dengan segmentasi demografis, namun lebih fokus pada karakteristik mental dan emosional.
Meskipun tidak mudah untuk diamati, variabel mental serta emosional mampu memberikan wawasan penting terkait motivasi, preferensi, dan kebutuhan konsumen.
Memahami aspek ini akan memudahkan kamu dalam menciptakan konten yang lebih efektif untuk menarik minat konsumen.
Beberapa karakteristik yang termasuk dalam psychographic mencakup kepribadian, ketertarikan, keyakinan, nilai-nilai, sikap, serta gaya hidup.
Jika kamu menemukan bahwa konsumen dalam segmen demografis merespons berbeda terhadap konten yang kamu sajikan, mungkin kamu perlu mempertimbangkan untuk memasukkan variabel psychographic.
Secara sederhana, demografi memberikan informasi tentang siapa audiens atau konsumen, sementara psychographic menjelaskan alasan di balik keputusan mereka membeli atau tidak membeli produkmu.
Hal ini juga berlaku terhadap keputusan untuk mengabaikan atau berinteraksi dengan konten pemasaran yang kamu buat.
Misalkan kamu adalah seorang pebisnis furniture yang menargetkan segmen pasar pengantin baru berusia 20-30 tahun dengan pendapatan rumah tangga di atas 20 juta per bulan.
Beberapa calon konsumen dari segmen pasar tersebut bertransaksi, tetapi sebagian lainnya tidak.
Misalnya, setelah kamu memasukkan analisis berdasarkan psychographic, ternyata mereka yang bertransaksi sangat menghargai nilai kebersamaan.
Berdasarkan informasi tersebut, kamu bisa membuat konten yang menunjukkan pengantin baru sedang menikmati kebersamaan di rumah mereka yang nyaman berkat kehadiran furnitur yang kamu produksi.
Untuk memperoleh informasi psychographic, kamu bisa bertanya kepada konsumen melalui survei.
Kamu juga dapat mengamati cara konsumen berinteraksi dengan website serta konten mana yang menarik minat mereka.
Dengan demikian, kamu akan memperoleh wawasan tentang preferensi dan ketertarikan konsumen.
Misalkan kamu adalah seorang pengusaha makanan cepat saji.
Kamu ingin mengidentifikasi segmen pasar yang berpotensi menjadi target pelangganmu untuk produk sandwich yang baru kamu luncurkan.
Berikut adalah beberapa contoh segmentasi pasar untuk bisnis kamu:
1. Segmentasi Demografis:
2. Segmentasi Geografis:
3. Segmentasi Psikografis:
4. Segmentasi Perilaku:
Dengan menggunakan segmentasi pasar ini, kamu dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran dan efektif untuk mengenalkan produk sandwich baru kamu kepada konsumen potensial.
Setelah melihat contoh di atas, semoga kamu sudah bisa membuat segmentasi pasar yang jelas untuk bisnis kamu.
Jika kamu kesulitan mengetahui apakah segmentasi pasar yang kamu tentukan sudah tepat atau belum, kamu dapat menggunakan syarat segmentasi pasar sebagai acuan.
Syarat segmentasi pasar yang tepat mencakup measurable (dapat diukur), logis, distinctive (dapat dibedakan), dan accessible (dapat dicapai).
Mari kita bahas syarat tersebut satu per satu!
- Measurable: Segmen pasar harus dapat membantumu mengukur potensi, daya beli, serta alokasi sumber daya yang dibutuhkan secara jelas.
- Logis: Jumlah segmen harus memadai sehingga memberikan keuntungan bagi bisnis kamu dan masuk akal untuk menjadikan segmen tersebut sebagai target pasar.
- Distinctive atau dapat dibedakan: Segmen pasar yang baik harus dapat dibedakan dengan jelas sehingga kamu bisa menentukan strategi yang berbeda dan spesifik untuk setiap pasar tersebut.
- Accessible atau dapat dicapai: Poin yang sangat penting adalah segmen pasar tersebut harus dapat dicapai.
Segmen yang memenuhi ketiga syarat di atas menjadi tidak bermakna jika segmen pasar tersebut berada di luar jangkauan kamu.
Perlu diingat, jangkauan atau akses tidak selalu berarti geografis.
Belakangan ini, para ahli pemasaran menyatakan bahwa meningkatkan segmentasi audiens untuk memberikan pesan pemasaran yang tepat merupakan prioritas utama.
Terdapat beberapa alasan mengapa segmentasi pasar disebut-sebut sebagai prioritas utama, yaitu berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh metode tersebut.
Berikut adalah beberapa keuntungan yang dapat diperoleh jika kamu menerapkan market segmentation.
Baca Juga: Ketahui Manfaat Riset Produk dan Pain Points!
Salah satu metode yang mudah dan praktis dalam mencatat penjualan adalah dengan menggunakan Aplikasi POS seperti Kasir Pintar
Kasir Pintar bisa mencatat setiap penjualan dari usahamu dan melakukan beberapa kegiatan seperti :
- Atur stok barang
- Mencatat berbagai macam metode transaksi penjualan
- Laporan usaha lengkap
- Manajemen Pelanggan (CRM)
- Manajemen Karyawan & Cabang Usaha dan masih banyak lagi
Kamu bisa Coba Gratis selama 30 Hari tanpa syarat, atau jika ingin mendapatkan fitur lengkap gunakanlah Kasir Pintar Pro.
Artikel Terkait
Artikel Populer
Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar
Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat