Insight Bisnis / Seputar Bisnis / Kenapa Kita Suka Scrolling? Rahasia Otak yang Bikin Kita Susah Berhenti

Kenapa Kita Suka Scrolling? Rahasia Otak yang Bikin Kita Susah Berhenti

4 September 2025 | marketing

Kasir Pintar

Pernah nggak sih kamu merasa waktu berjalan begitu cepat saat lagi asyik scrolling di media sosial? Tahu-tahu udah berjam-jam aja! Atau mungkin kamu seringkali tanpa sadar membuka aplikasi short-form video padahal sebenarnya ada kerjaan yang harus diselesaikan? 

Fenomena ini nggak cuma kamu alami kok, banyak orang merasakan hal yang sama. Pertanyaannya, kenapa ya kita begitu suka scrolling sampai susah berhenti? Yuk, kita bedah rahasia otak di balik kebiasaan ini!

Otak Kita dan Dopamin: Hubungan yang Kompleks

Salah satu alasan utama kenapa kita kecanduan scrolling adalah karena dopamin. Dopamin itu semacam reward chemical di otak. 

Setiap kali kita mendapatkan sesuatu yang menyenangkan, seperti like di postingan, video lucu, atau informasi baru yang menarik, otak kita melepaskan dopamin. Pelepasan dopamin ini menciptakan sensasi senang dan memotivasi kita untuk terus mencari pengalaman serupa. 

Media sosial dan platform short-form video dirancang sedemikian rupa untuk memicu pelepasan dopamin ini secara terus-menerus. Algoritma mereka pintar banget, lho! 

Mereka menampilkan konten yang sesuai dengan minat kita, sehingga kita selalu menemukan sesuatu yang menarik dan membuat kita terus scrolling. Bayangkan seperti mesin slot di kasino, tapi dalam bentuk digital.

Algoritma: Dalang di Balik Layar

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, algoritma memainkan peran penting dalam membuat kita kecanduan scrolling. Algoritma ini terus belajar tentang preferensi kita berdasarkan apa yang kita like, share, dan tonton. 

Semakin banyak kita menggunakan platform tersebut, semakin pintar algoritma tersebut dalam menampilkan konten yang kita sukai. 

Ini menciptakan lingkaran setan: semakin banyak konten menarik yang kita lihat, semakin banyak dopamin yang dilepaskan, dan semakin kita ingin terus scrolling.

Algoritma ini juga memanfaatkan variable reward schedule. Artinya, kita nggak selalu mendapatkan reward (konten menarik) setiap kali kita scroll. 

Kadang-kadang kita menemukan konten yang biasa saja, tapi kadang-kadang kita menemukan konten yang benar-benar bikin kita ketawa ngakak atau memberikan informasi yang sangat berguna. Ketidakpastian inilah yang membuat kita terus scrolling, berharap menemukan reward berikutnya.

FOMO: Takut Ketinggalan Informasi

Selain dopamin dan algoritma, ada faktor psikologis lain yang juga berkontribusi terhadap kecanduan scrolling, yaitu FOMO atau Fear of Missing Out. Kita takut ketinggalan informasi penting, tren terbaru, atau gosip selebriti. Kita merasa perlu untuk terus scrolling agar tetap up-to-date dan nggak merasa terisolasi dari dunia luar. 

FOMO ini diperkuat oleh media sosial, yang menampilkan kehidupan orang lain yang terlihat sempurna dan bahagia. Kita jadi merasa iri dan khawatir kalau kita nggak mengalami hal yang sama. Akibatnya, kita terus scrolling berharap menemukan sesuatu yang bisa membuat kita merasa lebih baik.

Perhatian yang Terpecah Belah

Kebiasaan scrolling juga berdampak buruk pada kemampuan kita untuk fokus dan berkonsentrasi. Saat kita terus-menerus terpapar dengan berbagai macam informasi yang berbeda-beda, otak kita jadi terbiasa dengan stimulasi yang cepat dan dangkal. Akibatnya, kita jadi susah untuk fokus pada satu tugas dalam waktu yang lama. 

Ini bisa berdampak negatif pada produktivitas kita di tempat kerja atau di sekolah. Kita jadi lebih mudah terdistraksi dan sulit untuk menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. 

Untuk membantu dalam mengelola bisnis, ada solusi seperti aplikasi kasir pintar yang dapat membantu mempermudah pencatatan transaksi dan manajemen stok. Anda bisa mencoba kasir pintar untuk meningkatkan efisiensi bisnis Anda.

Dampak Negatif Scrolling yang Berlebihan

Kecanduan scrolling bukan cuma masalah sepele. Kebiasaan ini bisa berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan kita, di antaranya:

  1. Kesehatan mental: Meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan stres.
  2. Kualitas tidur: Mengganggu pola tidur dan menyebabkan insomnia.
  3. Hubungan sosial: Mengurangi interaksi tatap muka dan menyebabkan isolasi sosial.
  4. Produktivitas: Menurunkan kemampuan untuk fokus dan menyelesaikan pekerjaan.
  5. Kesehatan fisik: Menyebabkan masalah mata, sakit kepala, dan postur tubuh yang buruk.

Cara Mengatasi Kecanduan Scrolling: Kembali Kendalikan Diri

Untungnya, kecanduan scrolling bisa diatasi. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:

  1. Sadarilah masalahnya: Akui bahwa kamu punya masalah dengan scrolling berlebihan.
  2. Batasi waktu penggunaan: Gunakan fitur time limit di gadget atau aplikasi.
  3. Matikan notifikasi: Kurangi godaan untuk membuka aplikasi.
  4. Cari aktivitas alternatif: Lakukan hobi, olahraga, atau kegiatan sosial yang menyenangkan.
  5. Detoks media sosial: Istirahat total dari media sosial selama beberapa hari atau minggu.
  6. Fokus pada mindfulness: Latih diri untuk hadir sepenuhnya di saat ini dan menghargai momen-momen kecil dalam hidup.

Atur Batas Waktu Penggunaan Aplikasi

Hampir semua smartphone modern memiliki fitur yang memungkinkan Anda untuk mengatur batas waktu penggunaan aplikasi. Manfaatkan fitur ini untuk membatasi waktu yang Anda habiskan untuk scrolling.

Temukan Hobi Baru yang Lebih Bermanfaat

Alihkan perhatian Anda dari scrolling dengan mencari hobi baru yang lebih bermanfaat dan menyenangkan. Misalnya, membaca buku, melukis, bermain musik, atau berolahraga.

Detoks Media Sosial: Istirahat Sejenak dari Dunia Maya

Cobalah untuk istirahat total dari media sosial selama beberapa hari atau minggu. Ini akan membantu Anda untuk melepaskan diri dari siklus dopamin dan mengurangi ketergantungan Anda pada scrolling.

Baca Juga : Tone of Voice Brand: Kunci Branding Sukses yang Jarang Diketahui!

Baca Juga : FOMO Marketing: Trik Jitu Membuat Produkmu Selalu Diburu Konsumen

Jadi, sekarang kamu sudah tahu kan kenapa kita suka scrolling? Rahasia utamanya terletak pada dopamin, algoritma, dan FOMO. Tapi, jangan biarkan faktor-faktor ini mengendalikan hidupmu. 

Dengan menyadari masalahnya, membatasi waktu penggunaan, dan mencari aktivitas alternatif, kamu bisa kembali mengendalikan dirimu dan memanfaatkan teknologi dengan bijak. Ingat, hidup itu terlalu berharga untuk dihabiskan hanya dengan scrolling!

 

Rekomendasi Aplikasi Kasir Android yang Tepat

Biar pencatatan tokomu semakin terorganisir, yuk pakai aplikasi kasir, coba dulu sekarang Gratis 30 Hari Percobaan Loh ! 

Salah satu metode yang mudah dan praktis dalam mencatat penjualan adalah dengan menggunakan Aplikasi Android seperti Kasir Pintar

Kasir Pintar bisa mencatat setiap penjualan dari usahamu dan melakukan beberapa kegiatan seperti :

- Atur stok barang
- Mencatat berbagai macam metode transaksi penjualan
- Laporan usaha lengkap
- Manajemen Pelanggan (CRM)
- Manajemen Karyawan & Cabang Usaha dan masih banyak lagi

Pintar HR: Solusi HRIS Modern untuk Bisnis Masa Kini

Kini hadir! Pintar HR sudah bisa diunduh di Playstore dan siap menjadi solusi terbaik untuk manajemen karyawan yang lebih efisien dan terorganisir. Dengan sistem HRIS berbasis cloud, Anda bisa memantau kehadiran, mencatat rekap absensi, hingga mengelola penggajian secara otomatis dari mana saja.

Kenapa Harus Pintar HR?

✅ Harga Terjangkau – Mulai dari Rp 260 per staff per hari
✅ Diskon 50% untuk pengguna Kasir Pintar Pro
✅ Fitur lengkap: Absensi online, rekap kehadiran, hingga laporan gaji
✅ Memudahkan siklus penggajian, tanpa drama akhir bulan

Solusi Tepat untuk UMKM & Bisnis Bertumbuh

Dengan Pintar HR, Anda tak perlu lagi pusing urus data karyawan manual. Semuanya bisa dilakukan lewat satu aplikasi yang praktis dan efisien. Waktunya upgrade manajemen SDM Anda!

📲 Download sekarang: https://bit.ly/PintarHR
🌐 Info lengkap: pintarhr.com




Artikel Terkait

Kasir Pintar lazyload
Kasir Pintar

Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar

Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat

Download Sekarang

Lihat Brosur