Insight Bisnis / Keuangan / Uang Giral: Bentuk, Jenis dan Kelebihannya

Uang Giral: Bentuk, Jenis dan Kelebihannya

26 Mei 2023 | marketing

Kasir Pintar

Dalam dunia bisnis, transaksi menggunakan uang tunai dalam bentuk kertas dan logam adalah hal yang biasa terjadi. 

Uang tunai ini juga dikenal sebagai uang kartal dan nilainya tergantung pada mata uang yang digunakan.

Namun, dalam transaksi jual beli, tidak selalu harus menggunakan uang tunai. Ada alternatif lain yang sah, yaitu uang giral. 

Uang giral adalah alat pembayaran yang tidak berwujud dan dapat digunakan dalam berbagai transaksi.

Sebagai seorang pengusaha, penting bagi kamu untuk memahami berbagai metode dan alat pembayaran yang ada agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bisnismu.

Uang giral adalah salah satu alat pembayaran yang penting dan berikut ini adalah penjelasan mengenai konsep uang giral yang perlu kamu ketahui.

Apa itu Uang Giral? 

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, uang giral merujuk pada tagihan yang tercatat di bank dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran kapan saja.

Uang giral berwujud dalam saldo yang dikeluarkan oleh bank untuk keperluan transaksi rekening koran.

Bank akan mengeluarkan surat berharga yang sah sebagai bukti transaksi yang dilakukan. Perlu diperhatikan bahwa penggunaan uang giral harus mematuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

Bank Indonesia mendefinisikan uang giral sebagai rekening giro yang disimpan di bank umum. 

Rekening ini digunakan untuk transaksi pembayaran melalui cek, bilyet giro, atau instruksi lain dalam jangka waktu tertentu.

Oleh karena itu, transaksi menggunakan uang giral melibatkan penggunaan surat-surat berharga yang diterbitkan oleh bank umum.

Baca Juga: Apa itu Rekening Koran? Simak Penjelasannya Berikut Ini!

Apa Perbedaan Uang Giral dan Uang Kartal? 

Ada beberapa perbedaan antara uang giral dan uang kartal, berikut penjelasannya:

1. Bank penerbit: Uang kartal hanya diterbitkan oleh bank sentral (BI), sedangkan uang giral diterbitkan oleh bank umum.

2. Sifat pembayaran: Uang kartal merupakan alat pembayaran utama, sementara uang giral dapat ditolak pembayarannya oleh pihak manapun.

3. Bentuk uang: Uang kartal berbentuk kertas atau logam, sedangkan uang giral berupa lembaran surat atau kartu yang dicetak oleh bank.

4. Kepraktisan: Jumlah uang kartal dengan nominal yang sama bisa jadi lebih banyak, sementara uang giral bisa diterbitkan dalam nominal berapapun.

5. Kepemilikan: Kepemilikan uang kartal bisa dilihat dari penggunanya, sementara uang giral menggunakan identitas yang hanya dimiliki oleh penggunanya saja.

6. Keamanan: Uang kartal lebih mudah berpindah tangan dan bisa digunakan oleh siapa saja, sementara uang giral hanya bisa digunakan oleh pemiliknya.

Bagaimana Proses Terjadinya Uang Giral? 

Uang giral tidak dapat langsung dicetak oleh bank. Terdapat proses dan tahapan yang harus dilalui untuk merilis alat pembayaran ini. Berikut adalah prosesnya:

1. Primary Deposit

Proses pertama dalam terciptanya uang giral adalah melalui primary deposit. Pada tahap ini, nasabah harus memiliki simpanan di bank. 

Dengan demikian, nasabah memiliki saldo uang kartal yang disimpan oleh bank dan dapat diubah menjadi uang giral.

2. Loan Deposit

Setelah uang kartal disimpan di bank, pihak bank dapat mengelolanya untuk berbagai aktivitas keuangan seperti utang-piutang. 

Dalam proses ini, uang kartal berubah bentuk menjadi loan deposit. 

Misalnya, jika ada nasabah yang meminjam uang di bank, pihak bank akan meminjamkan dana dari primary deposit.

3. Quasi Money

Proses terakhir adalah quasi money. Pada tahap ini, nasabah menyetorkan uang atau simpanan dalam bentuk deposito berjangka. 

Hal ini mengakibatkan penggunaan uang tersebut hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu saja.

Jenis-jenis Uang Giral

Berikut adalah penjelasan tentang beberapa jenis uang giral yang perlu Anda ketahui:

1. Cek

Menurut Investopedia, cek adalah perintah tertulis yang menginstruksikan bank untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang ditunjuk. 

Nasabah yang menulis cek disebut pembayar, sedangkan orang yang menerima cek disebut penerima pembayaran. Cek dapat disimpan atau diuangkan. 

Ketika penerima cek ingin mencairkan uangnya, ia perlu pergi ke bank dan melakukan penarikan uang dari rekening pembayar.

2. Giro

Giro adalah jenis simpanan di bank yang dapat ditarik kapan saja menggunakan beberapa dokumen seperti cek, bilyet giro, atau pemindahbukuan. 

Dana dalam giro dapat ditarik setiap saat selama jumlahnya mencukupi. Nasabah akan menerima laporan transaksi bulanan yang disebut rekening koran.

3. Kartu Kredit

Kartu kredit dikeluarkan oleh bank umum untuk pemegang kartu yang memenuhi syarat.

Kartu kredit memungkinkan pemegangnya melakukan transaksi tanpa membayar secara tunai. Biaya transaksi akan dipotong dari limit kredit yang dimiliki pengguna kartu.

4. Kartu Debit

Kartu debit mirip dengan kartu kredit, namun transaksi dengan kartu debit tidak menghasilkan utang. 

Setiap transaksi akan memotong saldo yang ada di rekening pengguna. 

Dengan kartu debit, pengguna tidak perlu membawa uang tunai atau pergi ke ATM untuk melakukan transaksi.

5. Wesel Pos

Wesel pos adalah layanan pengiriman dan penerimaan yang dilakukan melalui kantor pos. Namun, uang tidak dikirim dalam amplop surat. 

Kamu harus membawa dan menyetorkan uang tunai ke petugas pos, tetapi uang tersebut tidak dikirim dalam surat. 

Penerima hanya perlu datang ke kantor pos terdekat dengan membawa kartu identitas dan menyebutkan pin. 

Wesel pos menjadi solusi bagi daerah terpencil yang belum terjangkau oleh jaringan bank.

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan dari Uang Giral? 

Secara keseluruhan, terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan dalam penggunaan uang giral yang perlu diketahui. Berikut penjelasannya:

1. Kekurangan penggunaan uang giral terletak pada keterbatasan penerimaan. Tidak semua pihak dapat menerima pembayaran dengan uang giral. 

Sebagai contoh, transaksi menggunakan kartu kredit atau kartu debit tidak dapat dilakukan di warung kelontong. 

Penggunaan uang giral hanya memungkinkan pada pihak-pihak yang memiliki fasilitas atau bersedia menerima alat pembayaran tersebut.

2. Kelebihan uang giral terletak pada kepraktisannya. Sebagai contoh, uang sebesar Rp1 juta dapat terdiri dari 10 lembar uang Rp100.000,00. 

Namun, hanya diperlukan satu lembar cek saja untuk mewakili nilai Rp1 juta. 

Selain itu, pengguna uang giral dapat menentukan besaran nominal sesuai kebutuhan.

3. Jika uang giral hilang, pengguna memiliki kemampuan untuk melacak atau memblokirnya, sehingga mencegah penggunaan oleh orang lain.

Demikianlah penjelasan mengenai uang giral yang perlu diketahui sebagai salah satu alat pembayaran.

Baca Juga: Pajak Natura: Pengertian, Dasar Hukum dan Manfaatnya!

Salah satu metode yang mudah dan praktis dalam mencatat penjualan adalah dengan menggunakan Aplikasi POS seperti Kasir Pintar

Kasir Pintar bisa mencatat setiap penjualan dari usahamu dan melakukan beberapa kegiatan seperti :

- Atur stok barang
- Mencatat berbagai macam metode transaksi penjualan
- Laporan usaha lengkap
- Manajemen Pelanggan (CRM)
- Manajemen Karyawan & Cabang Usaha dan masih banyak lagi

Kamu bisa Coba Gratis selama 30 Hari tanpa syarat, atau jika ingin mendapatkan fitur lengkap gunakanlah Kasir Pintar Pro.

Artikel Terkait

Kasir Pintar lazyload
Kasir Pintar

Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar

Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat

Download Sekarang

Lihat Brosur