Insight Bisnis / Seputar Bisnis / UMKM: Pengertian, Jenis, Contoh dan Cara Membangun UMKM!

UMKM: Pengertian, Jenis, Contoh dan Cara Membangun UMKM!

30 Maret 2023 | marketing

Kasir Pintar

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia.

UMKM memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan lapangan kerja, memperluas kesempatan usaha, serta meningkatkan perekonomian nasional.

Oleh karena itu, memahami pengertian, jenis, contoh, dan cara membangun UMKM menjadi penting untuk diketahui.

Dalam artikel ini, akan dibahas secara lebih rinci mengenai pengertian, jenis, contoh, dan cara membangun UMKM.

Tanpa berlama-lama, simak penjelasan berikut ini!

Pengertian UMKM

UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pengertian UMKM secara umum adalah jenis usaha yang memiliki kriteria tertentu, seperti jumlah karyawan, omset, aset, dan jenis usaha.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008, UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Usaha Mikro, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), dan pendapatan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).

2. Usaha Kecil, memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), dan pendapatan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta rupiah).

3. Usaha Menengah, memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah), dan pendapatan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah).

UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, karena mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Satu Aplikasi Kasir Pintar Terbaik untuk Jutaan UMKM Indonesia

Jenis dan Contoh UMKM

UMKM terdiri dari tiga jenis berdasarkan kriteria jumlah karyawan, omset, aset, dan jenis usaha, yaitu:

1. Usaha Mikro

Usaha Mikro adalah jenis UMKM yang memiliki jumlah karyawan kurang dari 10 orang, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), dan pendapatan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).

Contoh usaha mikro antara lain usaha kuliner, toko kelontong, warung kopi, dan lain-lain.

2. Usaha Kecil

Usaha Kecil adalah jenis UMKM yang memiliki jumlah karyawan antara 10-50 orang, memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), dan pendapatan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta rupiah).

Contoh usaha kecil antara lain bengkel motor, toko pakaian, toko buku, dan lain-lain.

3. Usaha Menengah

Usaha Menengah adalah jenis UMKM yang memiliki jumlah karyawan antara 51-250 orang, memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah), dan pendapatan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah).

Contoh usaha menengah antara lain pabrik tekstil, pabrik mebel, dan lain-lain.

Klasifikasi jenis UMKM ini bertujuan untuk memberikan perlindungan dan kemudahan bagi pelaku UMKM dalam hal pembiayaan, regulasi, dan akses ke pasar.

Sehingga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan UMKM dan kontribusi UMKM dalam perekonomian nasional.

Cara Membangun UMKM 

Berikut adalah beberapa cara untuk membantu membangun UMKM:

1. Riset Pasar

Sebelum memulai bisnis, lakukan riset pasar untuk mengetahui potensi pasar dan pesaing.

Dengan mengetahui hal ini, kamu dapat membuat strategi pemasaran yang tepat untuk menarik pelanggan.

2. Menentukan Produk atau Layanan

Pilih produk atau layanan yang ingin ditawarkan. Pastikan produk atau layanan tersebut sesuai dengan minat atau passion kamu dan juga memiliki potensi untuk dijual dengan baik.

3. Membuat Rencana Bisnis

Buat rencana bisnis yang detail dan terukur, meliputi sumber daya manusia, modal, strategi pemasaran, dan target penjualan.

Rencana bisnis yang baik akan membantu kamu mengukur progres dan kemajuan bisnis.

4. Mencari Modal

Carilah modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis. Ada banyak opsi yang bisa dicari, seperti pinjaman bank, program pemerintah, atau investor.

5. Membangun Brand dan Identitas Bisnis

Buatlah logo dan identitas visual yang sesuai dengan karakteristik bisnis kamu. Identitas visual yang baik dapat membantu meningkatkan citra dan nilai merek.

6. Memanfaatkan Teknologi

Manfaatkan teknologi seperti media sosial untuk memasarkan produk atau layanan. Dengan mengikuti trend dan kebiasaan konsumen, bisnis dapat semakin mudah ditemukan dan dikenal.

7. Menjaga Kualitas Produk atau Layanan

Jaga kualitas produk atau layanan yang ditawarkan. Hal ini penting untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan dan meningkatkan reputasi bisnis.

8. Mengembangkan Strategi Pertumbuhan

Setelah bisnis terbentuk, kamu dapat mengembangkan strategi pertumbuhan, seperti melakukan ekspansi ke daerah yang lebih luas, menambah produk atau layanan baru, atau meningkatkan kualitas produk atau layanan.

9. Belajar dari Pengalaman

Belajarlah dari pengalaman yang telah dilalui. Lakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas bisnis dan memperbaiki kesalahan yang pernah terjadi.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah jenis usaha yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia.

Ada beberapa jenis UMKM yang dapat ditemukan di Indonesia, seperti usaha kuliner, fesyen, kerajinan, dan jasa.

Beberapa contoh brand UMKM yang sukses di Indonesia antara lain Warung MJS, Cotton Ink, dan Bika Ambon Zulaikha.

Untuk membangun bisnis UMKM yang sukses, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan, antara lain fokus pada keunikan produk atau layanan, kenali target pasar kamu, manfaatkan media sosial, kelola keuangan dengan baik, jalin kemitraan, jaga kualitas dan layanan, belajar dan berkembang, serta bersiap untuk risiko.

Dengan menerapkan tips-tips tersebut dan berusaha keras, diharapkan UMKM yang dibangun dapat berkembang dan memberikan kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Pencatatan Keuangan Untuk Pelaku UMKM! 

Apa Itu Kasir Pintar?

Aplikasi Kasir Pintar adalah Mobile Point of Sales yang dirancang khusus untuk membantu para pebisnis UMKM dalam menjalankan segala transaksi penjualan dengan simple, akurat dan ekonomis.

Kenapa Harus Kasir Pintar?

- Aplikasi POS berbasis cloud yang khusus untuk UMKM
- Fitur aplikasi lengkap dan terintegritas satu sama lainnya
- Mendukung perkembangan usaha dengan penyajian data yang lengkap
- Tampilan aplikasi mudah dipelajari untuk orang yang pertama kali menggunakan
- Aplikasi selalu diupdate dan diperbaiki untuk layanan yang lebih baik

Aplikasi kasir terlengkap kelola semua kebutuhan bisnis sobat KasPin! Sudah dipercaya oleh 1.500.000+ UMKM di Indonesia.

Tag

#umkm

Artikel Terkait

Kasir Pintar lazyload
Kasir Pintar

Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar

Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat

Download Sekarang

Lihat Brosur