Makna ‘For Sale’ : Istilah Dasar yang Wajib Dipahami oleh Pebisnis
Sales & Marketing | 10 Desember 2024
Insight Bisnis / Sales & Marketing / 10 Strategi Penetapan Harga Ecer yang Membuat Pelanggan Pasti Membelinya
24 Oktober 2022 | marketing
Penetapan harga adalah salah satu kegiatan terpenting bagi pengecer.
Penetapan harga terikat lebih dari sekedar angka, namun bisa saja sampai menyentuh ide-ide seperti nilai, status, kepuasan, dan bahkan kegembiraan.
Semua orang suka tawar-menawar, dan orang dapat memiliki beberapa alasan dan reaksi yang sangat emosional terhadap apa yang mereka beli.
Sebagai seorang pengecer, harga yang kamu tawarkan dapat memberi orang berbagai macam emosi tentang toko kamu, rangkaian produk, dan bahkan merek.
Dalam artikel ini, mari kita bersama-sama untuk belajar mengenai taktik dalam menetapkan harga eceran yang pastinya akan memberikan banyak manfaat setelah kamu membacanya.
Harga jual kembali yang disarankan produsen (MRSP) adalah harga yang disarankan oleh pembuat produk (produsen) untuk dijual kembali oleh distributor.
Meskipun menurut undang-undang anti monopoli, produsen tidak dapat mendikte harga di setiap tahap proses penjualan, namun mereka dapat memilih vendor mana yang mereka inginkan untuk mendistribusikan produknya.
Ini adalah praktik umum, terutama untuk manufaktur yang menjual ke perusahaan online shop, seperti Amazon, Shopee, Tokopedia dan lainnya yang hanya bekerja dengan pengecer yang setuju untuk mematuhi MSRP.”
Ini biasanya berlaku untuk harga yang ditetapkan dua kali lipat dari harga grosir.
Ini dulunya merupakan konvensi untuk menentukan harga pakaian, tetapi sekarang ini kurang umum.
Penetapan harga berganda dan penetapan harga diskon terjadi ketika barang diberi harga diskon jika kelipatan dibeli sekaligus.
Misalnya, membeli sepasang kaos kaki seharga 5.000, kemudian apabila dua pasang seharga 8.000, dan seterusnya.
Pelanggan menyukai diskon kuno yang bagus dan mereka bisa menjadi cara yang bagus untuk menggeser persediaan yang membandel atau barang-barang di akhir musim.
Penetapan harga penetrasi adalah bentuk lain dari diskon..
Salah satu cara untuk menjelaskannya adalah melalui persaingan dunia layanan streaming video-on-demand.
Pikirkan Netflix, Viu, We Tv dan layanan streaming lainnya yang kmau gunakan di rumah secara teratur.
Karena pasar ini sangat kompetitif, banyak pendatang baru akan menggunakan harga penetrasi untuk menarik dan mempertahankan pelanggan baru.
Ini melibatkan penawaran harga yang lebih rendah untuk periode awal, dengan harapan membuat pelanggan 'terpikat' pada layanan sehingga mereka bersedia membayar harga penuh ke depannya.
Karena semakin banyak produk yang beralih ke harga berlangganan, ini adalah pendekatan penetapan harga yang patut dipertimbangkan.
Baca Juga : Cara Menghitung Harga Jual Produk
Penetapan harga berbasis nilai adalah penetapan harga yang benar-benar berfokus pada pelanggan.
Hal itu didasarkan pada seberapa besar kepercayaan pelanggan kamu terhadap suatu produk.
Strategi penetapan harga ini pada dasarnya adalah mencoba untuk mencapai keseimbangan diantara biaya produk dan kualitasnya.
Alasan penetapan harga nilai bisa sangat efektif adalah karena didasarkan pada sesuatu yang sangat berharga bagi semua bisnis, seperti : pemahaman yang baik tentang pelanggan.
Tapi itu tidak mudah untuk dicapai, karena penetapan harga berdasarkan nilai tidak didasarkan pada dugaan, namun didasarkan pada : penyelidikan yang lambat dan terperinci untuk memahami pelanggan, produk yang benar-benar mereka inginkan, dan apa yang berharga bagi mereka.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebagian besar penetapan harga didasarkan pada apa yang orang pikirkan, inginkan, dan rasakan.
Inilah sebabnya mengapa penetapan harga seringkali sulit dilepaskan dari psikologi.
Dalam banyak hal, penetapan harga adalah bentuk pemasaran—dan pemasaran terbaik mengacu pada psikologi dengan cara yang positif.
Ada ratusan penelitian selama bertahun-tahun tentang mengapa konsumen membeli lebih banyak barang dengan harga ganjil, daripada yang genap atau bulat.
Contoh populer dari penetapan harga psikologis adalah penetapan harga pesona. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa sebagian besar produk dihargai 59.999, bukan 60.000?
Ini karena perbedaan sederhana dari menurunkannya satu rupiah ke harga yang diakhiri dengan angka 9 atau 99, menyebabkan pelanggan menafsirkannya sebagai memiliki nilai yang sama sekali berbeda dan lebih menarik.
Mengakhiri harga di “999” adalah salah satu trik tertua dalam pedoman penetapan harga.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa harga yang berakhiran 999 mengungguli harga yang berakhiran 000.
Mengapa? Karena konsumen telah dikondisikan untuk mengasosiasikan harga akhir 9 dengan tawar-menawar atau kesepakatan.
Seperti yang pernah dilihat, produk dengan harga berakhiran 999 dapat mengungguli produk dengan bilangan bulat secara keseluruhan, dan dalam satu kasus, tingkat konversinya dua kali lebih tinggi.
Alasan lain yakni, konsumen mengalami “efek angka kiri”, yaitu kecenderungan otak untuk lebih memperhatikan angka di sisi kiri titik desimal.
Apa yang terjadi adalah orang mendasarkan keputusan pembelian mereka pada angka pertama yang mereka lihat, bukan harga secara keseluruhan.
Hal yang sama dapat dikatakan tentang harga yang berakhiran 988, karena sebagian besar pengecer yang menjalankan penawaran mengakhiri harga jual mereka di 999 atau 988 untuk membuatnya lebih menarik.
Jadi haruskah kamu mulai menghilangkan bilangan bulat dari daftar harga ? Tidak terlalu.
Karena efek digit kiri dapat bekerja dengan baik saat kamu menjual kepada orang-oarng yang memburu barang murah.
Tetapi apabila melayani pasar kelas atas atau eksklusif, lebih baik gunakan bilangan bulat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa "ada hubungan yang dirasakan antara harga yang berakhir dengan 0 dan kualitas keseluruhan, dan harga yang berakhir dengan 9 dan nilai keseluruhan." Dengan kata lain, tampaknya orang mengasosiasikan harga bilangan bulat dengan kualitas yang lebih tinggi.
Beberapa merek dan bisnis, seperti : Cartier atau Gucci, memberikan harga produk mereka untuk membuat pelanggan merasakan nilai.
Sekali lagi, psikologi berperan, pengecer kelas atas tahu bahwa pelanggan yang membeli produk mereka membeli perasaan status, sebanyak mereka membeli, katakanlah, tas tangan atau gelang.
Penetapan harga barang di tingkat tertinggi efektif, hanya jika setiap aspek produk, pengalaman pelanggan, dan layanan loyalitas dapat sesuai dengan label harga.
Baca Juga : Cara Cepat dan Mudah Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP)
Penetapan harga paket dapat bermanfaat bagi pengecer, jika kamu ingin mengemas dan memasarkan produk.
Misalnya, toko makanan dapat menggabungkan kerupuk, daging, camilan, dan buah untuk menyarankan pelanggan menikmati pengalaman piknik.
Atau seorang tukang daging dapat membundel produk tertentu untuk menyarankan orang-oarang yang ingin pesta barbekyu.
Dengan harga bundel, kamu dapat menawarkan berbagai produk yang biasanya dihargai satu per satu dengan satu harga.
Dengan beberapa kreativitas, penetapan harga bundel dapat membantu pengecer mengalihkan persediaan yang tidak akan menarik apabila di display sendirian.
Jangan lupa markup, karena “strategi penetapan harga utama untuk pengecer adalah melakukan markup 100%,”.
Hal itu berarti jika mereka membeli barang dari pemasok atau produsen seharga 20.000, mereka menjualnya kepada pembeli seharga 40.000.
Amazon dan penjualnya terkenal karena menurunkan harga dan margin ritel.
Agar tetap kompetitif, pengecer terkadang memberi harga produk dengan margin lebih kecil dari 100%.
Masuk akal bagi pengecer untuk bersaing dengan cara ini jika mereka menjual produk dalam jumlah besar atau mencoba membersihkan barang musiman atau yang mudah rusak.
Namun, ada juga skenario dimana pengecer dapat menetapkan harga produk di atas markup 100%.
Ini biasa terjadi pada label pribadi dan produk khusus, seperti : kosmetik, perhiasan, elektronik, dan alkohol, misalnya,” jelas Meaghan.
Penetapan harga dinamis adalah praktik menyesuaikan harga secara real-time sebagai respons terhadap permintaan pasar, tren, atau bahkan harga pesaing.
Jadi bagaimana cara kerja penetapan harga dinamis? Pengecer biasanya menggunakan algoritma atau platform penetapan harga dinamis yang secara otomatis memperhitungkan tren dan menghitung angka untuk menentukan harga terbaik untuk ditayangkan di situs web.
Dalam beberapa kasus, perilaku pembeli juga menjadi faktor, dan pelanggan melihat harga berdasarkan kemungkinan mereka untuk berkonversi.
Misalnya, jika platform pemasaran atau penetapan harga toko menentukan bahwa pembeli lebih cenderung berkonversi dengan diskon, maka pengecer mungkin menawarkan harga yang lebih rendah kepada pelanggan tersebut.
Sebaliknya, jika teknologi menentukan bahwa pembeli akan membeli produk dengan harga penuh, maka mereka tidak akan ditawari diskon.
Beberapa pengecer mengambil pendekatan yang berbeda, David Mercer, di Smart Modern Entrepreneurs, mengatakan bahwa mereka memantau penjualan dan kinerja harga produk pesaing di Amazon menggunakan alat pelacak harga, dan mereka mendapatkan peringatan tentang harga dan penjualan.
Catatan: ini bukan untuk semua orang.
Penetapan harga dinamis dapat menjadi cara yang baik untuk mengotomatisasi dan mengoptimalkan harga eceran, tetapi berhati-hatilah saat menerapkan strategi ini.
Sebuah survei oleh Retail Systems Research menemukan bahwa konsumen umumnya bukan penggemar praktik tersebut.
Intinya? Pertimbangkan apa yang ingin kamu jual, pasar tempat kamu berada, dan siapa pelanggan kamu sebelum menerapkan penetapan harga dinamis.
Artikel Terkait
Artikel Populer
Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar
Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat