7 Cara Efektif Mencari Modal Usaha untuk Memulai Bisnis
Sales & Marketing | 24 Oktober 2024
Insight Bisnis / Sales & Marketing / Perbedaan Digital Marketing dan Digital Selling, Ini Penjelasannya!
12 April 2023 | marketing
Dalam era digital seperti saat ini, pemasaran dan penjualan secara online menjadi sangat penting bagi bisnis.
Namun, terdapat perbedaan yang signifikan antara digital marketing dan digital selling. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan mendasar antara kedua konsep tersebut dan bagaimana menerapkannya dalam bisnis kamu.
Digital marketing melibatkan berbagai strategi untuk mempromosikan produk atau layanan kamu melalui internet, termasuk iklan online, media sosial, email marketing, dan SEO.
Sedangkan digital selling berfokus pada mengubah prospek menjadi pembeli melalui pemanfaatan teknologi, seperti chatbot, e-commerce, dan platform penjualan online.
Dengan memahami perbedaan antara digital marketing dan digital selling, kamu dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk bisnis kamu dan meningkatkan konversi penjualan secara signifikan.
Digital marketing adalah suatu usaha pemasaran secara online dengan menggunakan berbagai aset digital, misalkan situs web, video, gambar, konten tertulis, maupun media sosial.
Digital marketing juga memiliki strategi khusus yang digunakan untuk mendorong engagement dengan konsumen, contohnya iklan pay per click, SEO, iklan media social berbayar dan lainnya.
Sedangkan digital selling bekerja untuk mengubah audiens menjadi pembeli. Tools-tools yang sering digunakan untuk digital selling yaitu CRM, platform manajemen konten, platform penghasil prospek (lead-generation), platform media sosial, dan berbagai macam metode komunikasi lainnya.
Digital marketing biasanya dirumuskan oleh petinggi pengambilan keputusan pemasaran atau perusahaan.
Sedangkan digital selling ini umumnya ditetapkan oleh pengambil keputusan di bidang penjualan perusahaan.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Omset Dengan Strategi Marketing Decoy Effect!
Digital Marketing ini hanya fokus pada promosi dan brand awareness. Digital marketing adalah bagian yang lebih besar dan merupakan awal dari proses customer journey.
Sementara itu, digital selling difokuskan pada aktivitas penjualan produk atau jasa kamu, dimana digital selling ini menjadi bagian akhir dari customer journey.
Digital marketing umumnya memiliki jangka waktu yang panjang dan berkelanjutan dan perubahan strateginya harus di cek secara berkala.
Sedangkan digital selling berbeda dengan digital marketing karena mempunyai jangka waktu yang lebih pendek, didasarkan oleh perolehan performa penjualan dalam waktu tertentu.
Berikut adalah beberapa macam tools yang sering digunakan dalam digital marketing:
1. Alat manajemen media sosial: Alat ini memungkinkan bisnis untuk mengelola akun media sosial mereka, membuat konten, dan menganalisis performa kampanye media sosial mereka. Contoh alat manajemen media sosial termasuk Hootsuite, Buffer, Sprout Social, dan HubSpot.
2. Alat analisis web: Alat analisis web, seperti Google Analytics, memungkinkan bisnis untuk melacak kinerja situs web mereka, mengukur lalu lintas situs web, menganalisis perilaku pengguna, dan mengoptimalkan kampanye pemasaran digital mereka.
3. Alat pengiriman email: Alat ini membantu bisnis untuk mengirim email marketing, memantau tingkat buka dan klik, dan menganalisis performa kampanye email. Contoh alat pengiriman email termasuk MailChimp, Constant Contact, dan Campaign Monitor.
4. Alat pengoptimalan mesin pencari (SEO): Alat ini membantu bisnis untuk meningkatkan peringkat situs web mereka di mesin pencari dengan melakukan optimasi konten dan memantau performa kata kunci. Contoh alat SEO termasuk SEMrush, Ahrefs, dan Moz.
5. Alat iklan digital: Alat iklan digital, seperti Google Ads dan Facebook Ads, memungkinkan bisnis untuk membuat iklan online dan mengukur performa kampanye iklan mereka.
6. Alat konten marketing: Alat konten marketing, seperti Canva dan Adobe Creative Suite, membantu bisnis untuk membuat konten visual yang menarik dan profesional untuk kampanye pemasaran digital mereka.
7. Alat pengelolaan proyek: Alat pengelolaan proyek, seperti Asana dan Trello, membantu bisnis untuk mengelola proyek pemasaran digital mereka, mengatur tugas dan jadwal, serta melacak kemajuan proyek.
Berikut adalah beberapa macam tools yang sering digunakan dalam digital selling:
1. Platform e-commerce: Platform e-commerce, seperti Shopify, WooCommerce, dan Magento, memungkinkan bisnis untuk membuat dan mengelola toko online mereka, mengatur pembayaran dan pengiriman, dan memantau performa penjualan.
2. Alat manajemen inventaris: Alat manajemen inventaris, seperti Zoho Inventory, Odoo, dan TradeGecko, membantu bisnis untuk mengelola persediaan mereka, mengelola pemesanan, dan memantau stok produk.
3. Alat analisis penjualan: Alat analisis penjualan, seperti Google Analytics, memungkinkan bisnis untuk memantau performa penjualan mereka, menganalisis data penjualan, dan mengoptimalkan kampanye penjualan.
4. Alat pemasaran email: Alat pemasaran email, seperti MailChimp, memungkinkan bisnis untuk mengirim email promosi, memantau performa kampanye email, dan menganalisis data pelanggan.
5. Alat pengiriman: Alat pengiriman, seperti ShipStation dan Shippo, membantu bisnis untuk mengelola pengiriman produk mereka, membuat label pengiriman, dan melacak status pengiriman.
6. Alat manajemen pelanggan: Alat manajemen pelanggan, seperti Salesforce dan HubSpot, membantu bisnis untuk mengelola informasi pelanggan, mengelola hubungan pelanggan, dan meningkatkan retensi pelanggan.
7. Alat manajemen pesanan: Alat manajemen pesanan, seperti Orderhive dan Skubana, membantu bisnis untuk mengelola pesanan dari berbagai platform penjualan online, seperti Amazon, eBay, dan Walmart.
8. Alat manajemen harga: Alat manajemen harga, seperti PriceSpy dan SellerActive, membantu bisnis untuk memantau harga pesaing mereka, mengatur harga produk mereka, dan meningkatkan keuntungan penjualan.
Dalam era digital yang semakin berkembang, penting bagi bisnis untuk memahami perbedaan antara digital marketing dan digital selling.
Digital marketing bertujuan untuk membangun merek dan menarik pelanggan, sedangkan digital selling bertujuan untuk menjual produk atau layanan secara online.
Untuk mencapai tujuan mereka, baik digital marketing maupun digital selling menggunakan berbagai alat dan strategi yang berbeda, seperti alat media sosial, analisis web, pengiriman email, dan alat manajemen inventaris.
Namun, walaupun memiliki perbedaan, digital marketing dan digital selling saling terkait dan saling mempengaruhi.
Digital marketing dapat membantu meningkatkan kesadaran merek dan menarik pelanggan baru, sementara digital selling dapat membantu mengubah pelanggan menjadi pembeli dan meningkatkan penjualan secara keseluruhan.
Dalam kesimpulannya, sebagai bisnis yang ingin sukses di era digital ini, penting untuk memahami perbedaan antara digital marketing dan digital selling dan menggunakan keduanya secara efektif untuk mencapai tujuan bisnis kamu.
Baca Juga: Yuk Cari Tahu! Apa Itu Ambient Marketing dan Contohnya
Salah satu metode yang mudah dan praktis dalam mencatat penjualan adalah dengan menggunakan Aplikasi POS seperti Kasir Pintar
Kasir Pintar bisa mencatat setiap penjualan dari usahamu dan melakukan beberapa kegiatan seperti :
- Atur stok barang
- Mencatat berbagai macam metode transaksi penjualan
- Laporan usaha lengkap
- Manajemen Pelanggan (CRM)
- Manajemen Karyawan & Cabang Usaha dan masih banyak lagi
Kamu bisa Coba Gratis selama 30 Hari tanpa syarat, atau jika ingin mendapatkan fitur lengkap gunakanlah Kasir Pintar Pro.
Artikel Terkait
Artikel Populer
Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar
Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat