Insight Bisnis / Seputar Bisnis / Soft Selling dan Hard Selling: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya!

Soft Selling dan Hard Selling: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya!

10 April 2023 | marketing

Kasir Pintar

Dalam dunia bisnis, pemasaran adalah salah satu hal yang sangat penting untuk menarik perhatian konsumen dan mempromosikan produk atau jasa yang ditawarkan.

Ada dua jenis teknik pemasaran yang umum digunakan, yaitu soft selling dan hard selling. Kedua teknik tersebut memiliki karakteristik dan strategi yang berbeda dalam memasarkan produk atau jasa.

Pada artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai pengertian, perbedaan antara soft selling dan hard selling, keuntungan dan kelemahan masing-masing teknik tersebut dan contohnya. 

Pengertian Soft Selling

Soft selling merupakan teknik pemasaran yang lebih lembut dan tidak terlalu agresif dalam melakukan penjualan.

Teknik ini lebih menekankan pada pendekatan yang santai dan persuasif dalam mempromosikan produk atau jasa kepada calon konsumen.

Soft selling biasanya dilakukan melalui pendekatan yang lebih personal dan tidak mengganggu, seperti memberikan informasi yang berguna dan menyelesaikan masalah pelanggan.

Soft selling cenderung lebih membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, karena fokusnya bukan hanya pada penjualan tetapi juga pada kepuasan dan kepercayaan pelanggan.

Teknik ini lebih cocok digunakan pada produk atau jasa yang memerlukan pertimbangan dan kepercayaan dari pelanggan sebelum membeli.

Pengertian Hard Selling

Hard selling merupakan teknik pemasaran yang lebih agresif dan menekankan pada penjualan secara langsung dan cepat.

Teknik ini biasanya dilakukan dengan pendekatan yang sangat persuasif dan mengarahkan calon konsumen untuk segera membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

Teknik hard selling biasanya dilakukan dengan menggunakan berbagai taktik penjualan, seperti menghadirkan penawaran istimewa, diskon besar-besaran, atau membuat sense of urgency (rasa mendesak) pada calon konsumen untuk segera membeli.

Teknik ini lebih cocok digunakan pada produk atau jasa yang memiliki daya tarik yang kuat atau pada situasi di mana konsumen sudah mempertimbangkan produk atau jasa tersebut sebelumnya.

Meskipun teknik ini dapat memberikan hasil penjualan yang cepat, namun konsumen dapat merasa terganggu atau terpaksa jika teknik hard selling dilakukan secara berlebihan.

Baca Juga: Covert Selling: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya!

Perbedaan Antara Soft Selling dan Hard Selling

Berikut adalah perbedaan antara soft selling dan hard selling:

1. Pendekatan yang Digunakan

  • Soft selling: Pendekatan yang digunakan lebih lembut, personal, dan persuasif dalam mempromosikan produk atau jasa.
  • Hard selling: Pendekatan yang digunakan lebih agresif, langsung, dan cepat dalam melakukan penjualan.

2. Fokus Utama

  • Soft selling: Fokus utama adalah membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka.
  • Hard selling: Fokus utama adalah menyelesaikan penjualan secara cepat dan langsung.

3. Teknik Penjualan

  • Soft selling: Teknik penjualan yang digunakan lebih bersifat memberikan informasi dan solusi yang dibutuhkan pelanggan.
  • Hard selling: Teknik penjualan yang digunakan lebih bersifat taktis, seperti memberikan penawaran istimewa atau membuat sense of urgency pada calon konsumen.

4. Kepuasan Pelanggan:

  • Soft selling: Membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Hard selling: Teknik yang terlalu agresif dapat menyebabkan pelanggan merasa terganggu dan kurang puas.

5. Jenis Produk atau Jasa yang Cocok

  • Soft selling: Cocok untuk produk atau jasa yang memerlukan pertimbangan dan kepercayaan pelanggan sebelum membeli.
  • Hard selling: Cocok untuk produk atau jasa yang memiliki daya tarik yang kuat atau pada situasi di mana konsumen sudah mempertimbangkan produk atau jasa tersebut sebelumnya.

Dalam memilih teknik penjualan yang tepat, perlu dipertimbangkan jenis produk atau jasa yang ditawarkan dan karakteristik calon konsumen.

Kedua teknik tersebut memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing, sehingga perlu dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan.

Contoh Soft Selling dan Hard Selling

Berikut adalah contoh dari soft selling dan hard selling:

1. Soft Selling

Seorang sales peralatan kantor menghubungi calon pelanggan dan memberikan informasi tentang produk yang ditawarkan.

Sales tersebut memberikan penjelasan secara detail mengenai fitur dan manfaat produk, serta memberikan solusi untuk masalah yang dihadapi oleh calon pelanggan dalam bekerja.

Sales tersebut juga mengajak calon pelanggan untuk bertemu secara langsung dan mendiskusikan kebutuhan mereka lebih lanjut, tanpa memberikan tekanan untuk segera membeli.

2. Hard Selling

Seorang sales mobil menghubungi calon pelanggan dan memberikan penawaran istimewa yang hanya berlaku hari itu.

Sales tersebut memberikan diskon besar-besaran dan memberikan penekanan pada keunggulan mobil yang ditawarkan.

Sales tersebut juga membuat sense of urgency pada calon pelanggan dengan mengatakan bahwa stok mobil yang ditawarkan terbatas dan harganya akan naik jika tidak dibeli hari itu.

Kedua contoh di atas menunjukkan perbedaan antara soft selling dan hard selling dalam pendekatan dan teknik penjualan yang digunakan.

Soft selling lebih menekankan pada memberikan informasi dan solusi yang dibutuhkan oleh pelanggan, sedangkan hard selling lebih menekankan pada taktik penjualan yang memberikan tekanan pada calon pelanggan untuk segera membeli.

Dalam dunia pemasaran, teknik penjualan yang digunakan dapat dibedakan menjadi soft selling dan hard selling.

Soft selling lebih menekankan pada pendekatan yang lembut, personal, dan persuasif dalam mempromosikan produk atau jasa, dengan fokus utama pada membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka.

Sedangkan hard selling lebih menekankan pada pendekatan yang agresif, langsung, dan cepat dalam melakukan penjualan, dengan fokus utama pada menyelesaikan penjualan secara cepat dan langsung.

Kedua teknik tersebut memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing, sehingga perlu dipertimbangkan dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan.

Soft selling cocok untuk produk atau jasa yang memerlukan pertimbangan dan kepercayaan pelanggan sebelum membeli, sedangkan hard selling cocok untuk produk atau jasa yang memiliki daya tarik yang kuat atau pada situasi di mana konsumen sudah mempertimbangkan produk atau jasa tersebut sebelumnya.

Dalam memilih teknik penjualan yang tepat, perlu memperhatikan jenis produk atau jasa yang ditawarkan dan karakteristik calon konsumen.

Dengan menguasai teknik penjualan yang baik, kamu dapat meningkatkan peluang sukses dalam menjual produk atau jasa yang ditawarkan.

Baca Juga: Up Selling: Pengertian, Tujuan, dan Perbedaan dengan Cross Selling!

Salah satu metode yang mudah dan praktis dalam mencatat penjualan adalah dengan menggunakan Aplikasi POS seperti Kasir Pintar

Kasir Pintar bisa mencatat setiap penjualan dari usahamu dan melakukan beberapa kegiatan seperti :

- Atur stok barang
- Mencatat berbagai macam metode transaksi penjualan
- Laporan usaha lengkap
- Manajemen Pelanggan (CRM)
- Manajemen Karyawan & Cabang Usaha dan masih banyak lagi

Kamu bisa Coba Gratis selama 30 Hari tanpa syarat, atau jika ingin mendapatkan fitur lengkap gunakanlah Kasir Pintar Pro.

Artikel Terkait

Kasir Pintar lazyload
Kasir Pintar

Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar

Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat

Download Sekarang

Lihat Brosur