Insight Bisnis / Seputar Bisnis / Mengenal Prototype Produk: Definisi, Fungsi, dan Contohnya

Mengenal Prototype Produk: Definisi, Fungsi, dan Contohnya

15 Mei 2023 | marketing

Kasir Pintar

Prototype produk merupakan komponen yang sangat penting dalam proses perancangan produk baru. Bagaimana contohnya?

Setiap bisnis harus terus berinovasi agar dapat unggul dalam persaingan pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen. 

Dalam kurun waktu tertentu, bisnis mungkin perlu memperbarui produk yang sudah ada atau menciptakan produk baru.

Sebelum produk tersebut dianggap siap untuk dijual, perlu dilakukan pengujian untuk mengevaluasi fungsi, kinerja, dan keamanannya. 

Tahap pengujian ini umumnya melibatkan penggunaan prototype atau purwarupa dari produk asli yang akan dipasarkan.

Terutama dalam bidang teknologi, menurut Dr. Intan Rizky Mutiaz, M. Ds, seorang ahli Komunikasi Visual dan Multimedia dari School of Business and Management Institut Teknologi Bandung, prototyping bertujuan untuk mencegah pemborosan sumber daya. 

Nilai produk tersebut harus dapat diterima, dirasakan, dan dimengerti langsung oleh target pasar.

Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang prototype produk dan peran pentingnya, silakan baca artikel ini hingga akhir.

Definisi Prototype Produk

Prototype merupakan elemen yang tidak terpisahkan dari proses desain, seperti yang dilaporkan oleh Ecwid.

Fungsi utama dari prototype produk adalah sebagai indikator untuk memulai produksi dan menentukan keberhasilan suatu produk. 

Prototype atau purwarupa berperan dalam demonstrasi, otentikasi, konfirmasi, dan validasi produk.

Prototype produk kemudian menjadi contoh yang diuji dan dievaluasi untuk menilai kelayakan produk sebelum diluncurkan secara komersial. 

Setiap jenis produk, termasuk teknologi, aplikasi, peralatan dapur, mesin, perangkat elektronik, dan bahkan produk makanan, memerlukan prototype yang akan diuji sebelum dipasarkan.

Sebagai contoh, bahkan dalam usaha kuliner yang tampak sederhana, masih diperlukan penggunaan prototype. 

Dalam hal ini, mungkin istilah yang digunakan bisa berbeda. Namun, pada dasarnya, setiap produk makanan yang telah dihasilkan dari uji coba berbagai resep perlu diperiksa kembali rasa, daya tahan, dan kemasannya sebelum dijual kepada pelanggan.

Ini berarti bahwa kamu telah melewati tahap pengujian produk dengan prototype awal.

Setiap inovasi produk, tidak hanya terbatas pada bidang teknologi, membutuhkan tahap uji coba dan evaluasi.

Baca Juga: Cara Memanfaatkan Business Messaging Untuk Para Pelaku Usaha dan Manfaatnya

Jenis-jenis Prototype Produk

Selama proses desain dan pembuatan produk, terdapat beberapa tahap pengembangan yang membutuhkan berbagai jenis prototype. 

Berikut adalah empat jenis prototype produk yang perlu diketahui, seperti yang dikumpulkan dari Voler Systems.

1. Prototype Konsep

Jenis prototype ini merupakan tahap yang paling dasar. Pada tahap ini, konsep produk yang sudah ada diuji dengan menggunakan bahan, suku cadang, dan komponen yang tersedia. 

Tujuan dari tahap ini adalah memastikan bahwa konsep awal produk dapat direalisasikan dengan sumber daya yang ada. 

Selain itu, tahap ini juga dapat memberikan perkiraan biaya dalam merancang produk.

Beberapa komponen inti produk dapat dirakit dan diuji pada tahap ini.

2. Prototype Visual

Jenis prototype ini menampilkan tampilan, bentuk, dan dimensi keseluruhan produk secara visual. 

Pada tahap ini, desain produk biasanya ditampilkan dalam bentuk mock up atau model 3D sebagai gambaran awal tentang bentuk akhir produk. 

Prototype ini dapat disajikan dalam bentuk digital 3D atau dibuat secara kasar menggunakan kardus, busa, styrofoam, kertas, dan sebagainya.

3. Prototype Kerja

Prototype kerja memiliki bentuk yang mirip dengan produk akhir. Pada tahap ini, rancangan produk telah dibuat, semua komponen telah dirakit, dan produk dapat berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. 

Jenis prototype ini biasanya digunakan untuk pameran atau demonstrasi. Namun, tampilan luar prototype kerja seringkali sengaja ditutupi atau disamarkan untuk mencegah duplikasi.

4. Prototype Pra-Produksi

Jenis prototype ini juga dikenal sebagai sampel pabrik. Prototype ini menjadi acuan untuk produk akhir yang akan diproduksi secara massal. 

Biasanya, prototype pra-produksi telah memiliki tampilan akhir yang sempurna dan mirip dengan desain akhir produk.

Apa Fungsi Prototype Produk?

Prototype produk memiliki beberapa fungsi penting bagi bisnis, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Menjawab Keinginan Pelanggan

Prototype berperan sebagai purwarupa dari produk yang diinginkan oleh pelanggan. 

Dengan demikian, prototype dapat menjawab kebutuhan pasar dan menjadi solusi bagi masalah yang dihadapi oleh konsumen. 

Meskipun fungsionalitas prototype mungkin belum optimal, setidaknya rancangan ini dapat memenuhi keinginan pelanggan dan menerima masukan serta evaluasi yang diperlukan.

2. Mewujudkan Visi yang Nyata

Prototype merupakan manifestasi dari ide dan konsep dalam pengembangan produk. 

Ini berarti prototype menjadi representasi nyata dari visi dan inovasi perusahaan dalam menciptakan produk baru. 

Meskipun bukan hasil akhir, prototype dapat digunakan sebagai acuan bagi investor, mitra, atau pelanggan untuk memahami dengan jelas dan nyata tujuan perusahaan.

3. Mencegah Kerugian

Proses pembuatan prototype membutuhkan biaya, tetapi jika dianalisis lebih lanjut, biaya tersebut lebih murah dibandingkan dengan potensi kerugian yang mungkin terjadi jika produk dibuat tanpa prototype. 

Dengan adanya prototype, kamu dapat menguji kekurangan dan kelebihan produk sebelum mencapai konsumen. 

Ini memungkinkan kamu untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan sebelum produk diluncurkan ke pasar. 

Tanpa adanya prototype, produk yang dihasilkan mungkin tidak sesuai dengan harapan pelanggan dan tidak akan laku di pasaran.

4. Memudahkan Presentasi Produk

Tujuan utama bisnis adalah mendapatkan keuntungan baik dari penjualan maupun dari investor. 

Untuk memikat calon pelanggan atau investor, kamu perlu melakukan presentasi, demonstrasi, atau mengadakan pameran. 

Prototype menjadi bukti nyata atas inovasi yang kamu miliki, melebihi sekadar teori atau ide. 

Dengan adanya prototype, pelanggan dan investor dapat lebih yakin dan percaya pada tujuan bisnis yang kamu tawarkan.

5. Acuan untuk Pengembangan Produk di Masa Depan

Prototype dapat dianggap sebagai bagian dari puzzle yang dapat dirakit ulang dan dikembangkan di masa depan. 

Ini berarti prototype dapat menjadi acuan dalam pengembangan produk selanjutnya.

Dengan demikian, kamu dapat menggunakan prototype secara berulang kali untuk memodifikasi produk yang sudah ada atau menciptakan produk baru. 

Prototype menjadi landasan yang berguna dalam pengembangan produk di masa depan.

Contoh-contoh Prototype Produk

Pembuatan prototype produk dapat menggunakan tiga contoh metodologi yang berbeda, berikut penjelasannya:

1. Paper Prototyping

Metode pembuatan prototype yang paling sederhana adalah menggunakan kertas.

Dengan menggunakan gambar dua dimensi, sketsa prototype dapat dibuat dengan mudah.

Keuntungan dari paper prototype adalah kemudahan dan kecepatan dalam pembuatannya.

Selain itu, prototype ini dapat dengan mudah didokumentasikan, serta memungkinkan adanya catatan dan perbaikan yang langsung.

2. Digital Prototype

Dibandingkan dengan contoh sebelumnya, digital prototype lebih umum digunakan saat ini.

Proses pembuatannya melibatkan penggunaan teknologi digital untuk membuat sketsa dua dimensi atau tiga dimensi.

Prototype digital ini dapat langsung disajikan dalam bentuk digital untuk keperluan presentasi atau demonstrasi produk.

3. HTML Prototype

Metode pembuatan prototype produk ini lebih rumit. Proses ini disarankan untuk desainer yang memiliki keterampilan dalam pemrograman.

Metode pembuatan prototype ini menggunakan HTML, yaitu dengan menulis kode-kode yang dapat menghasilkan purwarupa produk.

Dapat disimpulkan bahwa prototype berfungsi sebagai desain awal dalam pembuatan produk sebelum dijual. 

Inilah penjelasan tentang prototype produk beserta fungsinya bagi bisnis.

Baca Juga: Ketahui Apa itu Impression serta Fungsinya untuk Pemasaran Online!

Salah satu metode yang mudah dan praktis dalam mencatat penjualan adalah dengan menggunakan Aplikasi POS seperti Kasir Pintar

Kasir Pintar bisa mencatat setiap penjualan dari usahamu dan melakukan beberapa kegiatan seperti :

- Atur stok barang
- Mencatat berbagai macam metode transaksi penjualan
- Laporan usaha lengkap
- Manajemen Pelanggan (CRM)
- Manajemen Karyawan & Cabang Usaha dan masih banyak lagi

Kamu bisa Coba Gratis selama 30 Hari tanpa syarat, atau jika ingin mendapatkan fitur lengkap gunakanlah Kasir Pintar Pro.

Artikel Terkait

Kasir Pintar lazyload
Kasir Pintar

Mulai Bisnis
Bersama Kasir Pintar

Jalankan bisnis secara otomatis dengan
Aplikasi Kasir Pintar dan Coba Gratis selama
30 Hari tanpa syarat

Download Sekarang

Lihat Brosur